wmhg.org – Sebuah video yang mengklaim Pasha Ungu mundur dari DPR karena menolak makan uang haram telah viral di media sosial.
Jutaan orang merayakannya sebagai aksi heroik. Namun, di balik euforia itu, ada sebuah kenyataan pahit yang menyebutkan jika informasi tersebut adalah hoax (hoaks).
Lalu, mengapa sebuah kebohongan yang begitu jelas bisa menyebar dan dipercaya sedemikian masif?
Jawabannya jauh lebih dalam daripada sekadar misinformasi.
Ini adalah cermin dari kondisi psikologis publik yang sedang muak. Inilah lima fakta kunci yang membongkar mengapa hoax pengunduran diri Pasha Ungu begitu efektif menipu kita semua.
1. Faktanya: Narasi Pahlawan yang Sempurna (dan Terlalu Sempurna)
Kekuatan utama hoax ini adalah narasinya yang sangat dioptimalkan.
Di tengah citra DPR yang hancur, muncul seorang selebriti-politisi yang digambarkan memilih integritas di atas jabatan.
Kalimat tidak mau ikut makan uang haram adalah sebuah bom yang mengonfirmasi kecurigaan terburuk publik tentang Senayan. Cerita ini terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan—dan memang tidak nyata.
2. Faktanya: Nol Konfirmasi, Murni Konten Buatan
Hingga detik ini,tidak ada satu pun bukti validyang mendukung klaim ini.
Akun media sosial resmi Pasha Ungu diam, Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ber, dan tidak ada media kredibel yang melaporkannya.
Video viral itu sendiri hanyalah foto lama Pasha yang ditempeli narasi fiktif. Ini adalah ciri khas konten hoax yang dirancang untuk memanipulasi emosi.

3. Faktanya: Menunggangi Momentum Amarah Publik
Hoax ini tidak akan meledak jika muncul enam bulan lalu. Ia menjadi viral karena menunggangi momentum yang sempurna.