• Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Peta Situs
Jumat, Juni 20, 2025
  • Login
Berita Keuangan Indonesia
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Lebih dari 500 Gerai Alfamart Tutup, Apa Penyebabnya?

    Lebih dari 500 Gerai Alfamart Tutup, Apa Penyebabnya?

    Kecuali Bisnis Pelumas, Shell Indonesia Sepakati Pengalihan Bisnis SPBU

    Kecuali Bisnis Pelumas, Shell Indonesia Sepakati Pengalihan Bisnis SPBU

    Soal Rencana Menyuntik Dana untuk Garuda Indonesia, Ini Respons CEO Danantara

    Soal Rencana Menyuntik Dana untuk Garuda Indonesia, Ini Respons CEO Danantara

    Aksi OASA, BIPI, UNTR dan TOBA Ekspansi Bisnis Pengolahan Sampah

    Aksi OASA, BIPI, UNTR dan TOBA Ekspansi Bisnis Pengolahan Sampah

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Lebih dari 500 Gerai Alfamart Tutup, Apa Penyebabnya?

    Lebih dari 500 Gerai Alfamart Tutup, Apa Penyebabnya?

    Kecuali Bisnis Pelumas, Shell Indonesia Sepakati Pengalihan Bisnis SPBU

    Kecuali Bisnis Pelumas, Shell Indonesia Sepakati Pengalihan Bisnis SPBU

    Soal Rencana Menyuntik Dana untuk Garuda Indonesia, Ini Respons CEO Danantara

    Soal Rencana Menyuntik Dana untuk Garuda Indonesia, Ini Respons CEO Danantara

    Aksi OASA, BIPI, UNTR dan TOBA Ekspansi Bisnis Pengolahan Sampah

    Aksi OASA, BIPI, UNTR dan TOBA Ekspansi Bisnis Pengolahan Sampah

No Result
View All Result
Berita Keuangan Indonesia
No Result
View All Result

HOME » News » NASIONAL » Duh, Utang Indonesia Tren Naik, OECD Sebut Negara Berkembang Terancam Krisis Utang

Duh, Utang Indonesia Tren Naik, OECD Sebut Negara Berkembang Terancam Krisis Utang

Indonesia Financial News by Indonesia Financial News
2025-03-24
0

Duh, Utang Indonesia Tren Naik, OECD Sebut Negara Berkembang Terancam Krisis Utang

wmhg.org-JAKARTA. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengingatkan ancaman krisis utang dan gagal bayar oleh negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang perlu waspada, karena jumlah utang dalam tren naik.

OECD baru-baru ini merilis laporan mengenai tantangan yang dihadapi negara berkembang dan pasar ekonomi berkembang (EMDEs) dalam pembiayaan utang.

Dalam laporan bertajuk OECD Global Report 2025: Financing Growth in a Challenging Debt Market Environment, disebutkan, banyak negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) di bawah US$ 300 miliar menghadapi risiko utang yang sangat tinggi atau bahkan dalam kondisi gagal bayar.

Menurut OECD, dari hampir 100 EMDEs yang memiliki obligasi berdaulat dan peringkat kredit dari tiga lembaga pemeringkat utama, 73 di antaranya memiliki PDB di bawah US$ 300 miliar.

Negara-negara ini mencakup sekitar 90% dari EMDEs yang berada dalam risiko tinggi atau gagal bayar, sementara hanya 40% dari mereka yang memiliki peringkat investasi.

Sebaliknya, di antara negara dengan PDB antara US$ 300 miliar hingga US$ 1 triliun, hanya sekitar seperempat yang berada dalam risiko tinggi atau gagal bayar.

OECD menyoroti sebagian besar negara kecil belum mengembangkan pasar obligasi dalam mata uang lokal. Dari 30 negara penerbit obligasi berdaulat yang memiliki lebih dari 30% utang luar negeri pada akhir 2024, hampir semuanya adalah negara dengan PDB di bawah US$ 300 miliar, kecuali Argentina dan Türkiye. 

Negara-negara ini mencakup hampir semua negara dengan risiko utang yang sangat tinggi atau gagal bayar, kecuali Nigeria.

Hal ini menunjukkan hubungan antara perkembangan pasar obligasi mata uang lokal dan dampak siklus pentetatan global saat ini terhadap keberlanjutan, tulis OECD dalam laporannya, Minggu (23/3).

Pada tahun 1980-an, negara-negara besar seperti Brasil, Meksiko, dan Peru mengalami gagal bayar atau restrukturisasi utang akibat kurangnya pasar obligasi lokal yang kuat.

Pada akhir 1990-an, daftar negara yang mengalami kesulitan serupa mencakup Indonesia, Thailand, dan Filipina. 

Namun, sejak siklus pengetatan global dimulai pada 2022, negara-negara ini tidak mengalami gagal bayar atau restrukturisasi utang berkat perkembangan pasar obligasi mata uang lokal mereka. Saat ini, lebih dari 90% utang mereka berdenominasi dalam mata uang lokal, kecuali Peru.

Negara-negara ini telah mengembangkan pendekatan yang lebih strategis terhadap manajemen utang untuk mendorong pasar obligasi mata uang lokal mereka, katanya.

Tonton: Mudik Gratis 2025 Pemprov Jakarta Dibuka Lagi, Ini Jadwal dan Cara Daftarnya

Utang Indonesia naik

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, total jumlah nominal utang pemerintah pusat pada 31 Januari 2025 mencapai Rp 8.909,14 triliun.

Utang ini meningkat, 1,21% dari posisi pada Desember 2024 yang mencapai Rp 8.801,09 triliun.

Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengungkapkan, dari posisi utang tersebut, rasio utang Indonesia pada Januari 2025 mencapai 39,6% dari produk domestik bruto (PDB), atau stagnan dari bulan Desember 2024 yang mencapai 39,7% dari PDB.

“Rasio utang masih relatif stay. Desember 2024 39,7% dari  PDB, dan Januari 2025 39,6% dari PDB,” tutur Suminto kepada Kontan, Senin (10/3).

Suminto menyebut, pemerintah akan terus menjaga rasio utang dengan dua strategi. 

Pertama,  pengendalian utang, di antaranya melalui upaya peningkatan penerimaan negara (collecting more), belanja yang berkualitas, efisien, dan produktif (spending better), serta pembiayaan yang prudent, kreatif, dan sustainable.

Ia mencontohkan, pengelolaan belanja yang berkualitas di antaranya, program pembangunan sumber daya manusia melalui Makan Bergizi Gratis (MBG) serta pendidikan dan kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan energi, pembangunan desa, koperasi, dan UMKM.

“(Program tersebut) mencerminkan arah belanja yang berkualitas dan produktif, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Kedua, pemerintah akan  mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi (higher growth) untuk menjaga rasio utang tetap dalam target sasaran. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka rasio utang bisa terkendali dan terjaga.

Adapun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah mematok rasio utang sebesar 39,15% terhadap PDB pada 2025, dan kisaran 39,01%-39,10% terhadap PDB pada 2029.

Baca Juga: Resmi, BYD Jual Sealion 7, Harga BYD Atto Dolphin M6 Denza Februari 2025 Naik

Indonesia Financial News

Indonesia Financial News

Next Post
Bunuh Guru, Legislator PDIP Kecam Tindakan Biadab OPM: Negara Harus Segera Tumpaskan Mereka!

Bunuh Guru, Legislator PDIP Kecam Tindakan Biadab OPM: Negara Harus Segera Tumpaskan Mereka!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • POPULER
  • TOPIK POPULER
  • TERBARU
Perusahaan Milik Pacar Lisa BLACKPINK Mau PHK 1.200 Karyawan

Perusahaan Milik Pacar Lisa BLACKPINK Mau PHK 1.200 Karyawan

2025-06-18
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani

Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani

2025-06-20
Cek Jenis Mobil Bekas yang Jarang Diminati, Apa Saja?

Cek Jenis Mobil Bekas yang Jarang Diminati, Apa Saja?

2025-05-23
Barelang Bersolek Jadi Waterfront City: Wisata Bahari Ala Batam Siap Saingi Singapura?

Barelang Bersolek Jadi Waterfront City: Wisata Bahari Ala Batam Siap Saingi Singapura?

2025-06-19
Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Tepatkah Bank Indonesia Tahan BI Rate 5,5%? Ini Kata Pengamat?

Tepatkah Bank Indonesia Tahan BI Rate 5,5%? Ini Kata Pengamat?

2025-06-20
3 Risiko Jika Bank Indonesia Terus Tahan BI Rate

3 Risiko Jika Bank Indonesia Terus Tahan BI Rate

2025-06-20
Bank Asal Swiss UBS dan Pictet Alami Kebocoran Data, Kok Bisa?

Bank Asal Swiss UBS dan Pictet Alami Kebocoran Data, Kok Bisa?

2025-06-20
Prediksi Harga Emas 20 Juni 2025, Lanjut Terjun atau Naik Lagi?

Prediksi Harga Emas 20 Juni 2025, Lanjut Terjun atau Naik Lagi?

2025-06-20

TERPOPULER

  • EKONOMI
  • CRYPTO
Presiden Timor Leste Xanana Gusmao Bentak Rocky Gerung di Depan Umum!

Presiden Timor Leste Xanana Gusmao Bentak Rocky Gerung di Depan Umum!

2025-06-20
0
Rudal Iran Hantam Kelab Khusus Gay di Tel Aviv, Sisakan Bendera Pelangi

Rudal Iran Hantam Kelab Khusus Gay di Tel Aviv, Sisakan Bendera Pelangi

2025-06-20
0
Studi: Bekas Tambang Batu Bara Bisa Diubah Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Studi: Bekas Tambang Batu Bara Bisa Diubah Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

2025-06-20
0
Prabowo Bubarkan Satgas Saber Pungli, Legislator PKS: Sudah Seharusnya, Nggak Jelas Juga Tupoksinya

Prabowo Bubarkan Satgas Saber Pungli, Legislator PKS: Sudah Seharusnya, Nggak Jelas Juga Tupoksinya

2025-06-20
0
Eks Dirjen Dicecar KPK Dugaan Penerimaan Uang Hasil Pemerasan Calon TKA di Kemnaker

Eks Dirjen Dicecar KPK Dugaan Penerimaan Uang Hasil Pemerasan Calon TKA di Kemnaker

2025-06-20
0
Load More
Berita Keuangan Indonesia

Kita menggunakan cookies untuk membuat website ini lebih baik. Info Selengkapnya!

WMHG INDONESIA

Lkuti Kami

Jelajahi berdasarkan Kategori

  • ANALISIS KEUANGAN
  • BISNIS
  • BLOCKCHAIN
  • CRYPTO
  • EKONOMI
  • INTERNASIONAL
  • INVESTASI
  • INVESTASI SAHAM
  • KEUANGAN
  • KEUANGAN PRIBADI
  • NASIONAL
  • News

Berita Terbaru

Tepatkah Bank Indonesia Tahan BI Rate 5,5%? Ini Kata Pengamat?

Tepatkah Bank Indonesia Tahan BI Rate 5,5%? Ini Kata Pengamat?

2025-06-20
3 Risiko Jika Bank Indonesia Terus Tahan BI Rate

3 Risiko Jika Bank Indonesia Terus Tahan BI Rate

2025-06-20

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • INVESTASI SAHAM
    • KEUANGAN PRIBADI
  • ANALISIS KEUANGAN

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.