wmhg.org – JAKARTA. Ditengah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali anjlok, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan para investor lokal dari pasar modal hari ini, Senin (24/3).
Sebagaimana diketahui, Memasuki pekan terakhir perdagangan di pasar saham, kinerja IHSG kembali anjlok. Mengutip RTI, IHSG terpantau merosot 2,51% ke level 6.101,42 pada Senin (24/3) pukul 10.30 WIB. Dalam sebulan terakhir, IHSG juga telah melorot 9,63% month to month (mtm). Begitu pula sejak awal tahun ini, IHSG telah melemah 13,84% year to date (ytd).
Luhut menyampaikan, pertemuan tersebut dilakukan untuk memahami tantangan para pelaku pasar, serta menangkap sinyal dan harapan yang muncul di lapangan.
Ia menambahkan, memang kondisi global saat ini tidak mudah. Volatilitas pasar, ketidakpastian geopolitik, serta fluktuasi harga komoditas membuat banyak investor memilih untuk wait and see.
“Saya memahami kekhawatiran itu. Kita juga harus jujur melihat bahwa daya saing Indonesia sebagai emerging market dalam satu dekade terakhir mengalami tantangan besar. Ini menjadi sinyal bagi kita untuk memperbaiki ekosistem investasi secara menyeluruh,” tutur Luhut mengutip postingan akun instagramnya @luhut.pandjaitan, Senin (24/3).
Luhut menambahkan, komitmen pemerintah terhadap deregulasi. Menurutnya, penyederhanaan aturan menjadi kunci dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan menarik. Selain itu, program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Govtech akan terus dimaksimalkan demi mendukung efisiensi dan transparansi.
Sejalan dengan itu, menurutnya kinerja pemerintah harus dikawal dengan komunikasi yang tulus dan terbuka. Tidak cukup hanya dengan kebijakan yang baik, tetapi juga dengan keterbukaan untuk menerima masukan dari para pelaku pasar.
“Untuk itu, semua masukan yang saya terima hari ini akan saya teruskan kepada Presiden (Prabowo Subianto). Karena membangun ekonomi yang kuat bukan kerja satu pihak saja, melainkan upaya kita bersama,” ungkapnya.
Ke depan, Ia optimistis dengan regulasi yang lebih sederhana, kebijakan yang tepat sasaran, serta sinergi antara pemerintah dan para pelaku pasar, bisa mengatasi setiap tantangan yang hadir, sehingga perekonomian bangsa bisa menjadi lebih kuat dan kompetitif.
