wmhg.org – Politik Korea Selatan bergejolak dalam semalam. Hanya dalam hitungan jam, situasi dengan cepat berubah meski masih cukup mencekam.
Kekacauan politik Korea Selatan pada hari Selasa (3/12) malam hingga Rabu dini hari dimulai ketika Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer.
Tak lama setelahnya, penolakan muncul tidak hanya dari kubu oposisi, tetapi juga dari kubu partai yang mengusung Yoon.
Berikut adalah rangkuman mengenai apa yang terjadi di Korea Selatan dalam semalam.
Tak lama setelah pengumuman darurat militer, Ketua Partai Demokrat, Lee Jaemyung, langsung meminta masyarakat Korea Selatan untuk turun ke jalan.
Pemimpin oposisi ini merasa keputusan Presiden Yoon diambil tanpa alasan yang jelas. Dirinya menentang militer menguasai Korea Selatan.
Presiden Yoon Suk Yeol memberlakukan Darurat Militer tanpa alasan yang jelas. Kita semua tidak bisa membiarkan militer menguasai negara. Datang ke gedung DPR. Meski sudah malam, kalian, masyarakat, harus menjaga negara ini, kata Lee, dikutip KBS.
Lee bahkan melakukan live streaming di platform Youtube untuk menunjukkan aksinya berjalan dan memanjat pagar gedung DPR yang ditutup.
Tonton: Presiden Korea Selatan Tetapkan Darurat Militer, Meskipu Dianulir Cepat oleh Parlemen
Sidang Luar Biasa Legislatif
Lebih dari 192 anggota legislatif pusat Korea Selatan, KUORUM, mendatangi gedung DPR pada Rabu dini hari untuk menggelar sidang luar biasa. Agendanya adalah untuk membatalkan darurat militer yang diberlakukan presiden.
Anggota dari partai pengusung dan oposisi kompak membarikade gedung DPR agar militer tidak melakukan intervensi.
Masyarakat pun turun ke jalan dan mengadang kendaraan militer yang bergerak ke gedung DPR.
Sidang akhirnya dapat berjalan dipimpin oleh Ketua DPR, Woo Won Shik.
Saya meminta militer untuk tetap di tempat, jangan menyerang. Kalian harus ikut menentang darurat militer. Hal ini tidak dibenarkan. Saya akan menggagalkannya, meski harus mengorbankan diri saya sendiri, kata Woo selama membuka sidang, dikutip NSP News Agency.
Darurat militer berhasil dibatalkan dengan suara mutlak 192-0. Personel tentara mulai meninggalkan gedung DPR tak lama setelah keputusan diambil.
Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Batalkan Darurat Militer yang di Keluarkan Presiden
Presiden Akhirnya Membatalkan Keputusan
Meski suara DPR sudah bulat, namun Menteri Pertahanan mengatakan bahwa darurat militer masih akan berlaku sampai presiden mencabut titahnya.
Pada pukul 4:30 KST, atau 2:30 WIB, Presiden Yoon akhirnya mencabut status darurat militer melalui rapat kabinetnya.
Pada Rabu pagi, Presiden Yoon resmi membatalkan seluruh aktivitasnya yang telah diagendakan untuk hari ini.