wmhg.org – SYDNEY. Harga minyak anjlok sekitar 1% di awal perdagangan hari ini karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan perang dagang dengan China, bahkan saat ia mengumumkan jeda 90 hari pada tarif yang ditujukan ke negara lain.
Kamis (10/4) pukul 08.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2025 turun 73 sen atau 1,1% menjadi US$ 64,73 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2025 melemah 49 sen atau 0,8% ke US$ 61,86 per barel.
Harga acuan telah ditutup menguat 4% pada hari Rabu setelah turun sebanyak 7% di awal sesi tersebut.
Sentimen bagi harga minyak datang setelah Trump menaikkan tarif untuk China menjadi 125% dari tarif 104% yang diumumkan sebelumnya, dan berlaku segera.
Kenaikan tarif tersebut terjadi setelah China juga mengumumkan pungutan impor tambahan atas barang-barang AS, dengan mengenakan tarif sebesar 84% mulai hari ini.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS naik sebesar 2,6 juta barel dalam seminggu hingga 4 April, menurut Badan Informasi Energi. Realisasi itu hampir 2 kali lipat dari ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan sebesar 1,4 juta barel.
Jaringan pipa minyak Keystone dari Kanada ke Amerika Serikat tetap ditutup pada hari Rabu setelah terjadi tumpahan minyak di dekat Fort Ransom, North Dakota, sementara rencana untuk mengembalikannya ke layanan sedang dievaluasi, kata operatornya, South Bow.