wmhg.org – JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diprediksi akan naik pada akhir tahun.
Berdasarkan data Trading Economics, harga CPO naik ke level 1,19% menjadi MYR 3746 per ton pada Sabtu (10/8) pukul 10.21 WIB. Di sisi lain, dalam sepekan harganya turun 4,37%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan tren penurunan harga CPO disebabkan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang kemudian menekan harga global CPO.
Meski begitu, Ibrahim tetap memprediksi bahwa penurunan harga CPO tidak akan berlanjut hingga akhir 2024. Ia memperkirakan harga CPO akan berada di atas MYR 4.000 per ton. Salah satu faktornya adalah potensi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September nanti, sehingga membuat mata uang dolar melemah.
Pelemahan dolar ini akan dimanfaatkan oleh investor-investor untuk melakukan pembelian terhadap harga komoditas, salah satunya adalah minyak CPO, ucapnya kepada KONTAN, Jumat (10/7).
Faktor lain yang berpengaruh terhadap naiknya harga CPO adalah pelemahan mata uang ringgit Malaysia yang membuat ekspor CPO menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.
Selain itu, Ibrahim menyoroti Malaysia yang sebentar lagi memasuki musim kemarau. Adapun saat musim panas produksi CPO akan berkurang sementara permintaan tinggi, hal ini bisa membuat harga CPO kembali mengalami kenaikan.
Di sisi lain Ibrahim juga mengingatkan meskipun ada prospek kenaikan, masih ada kemungkinan koreksi harga dalam waktu dekat.
Saya belum bisa memastikan apakah harga CPO akan naik lagi dalam minggu depan, karena secara teknikal masih ada potensi koreksi, tutupnya.