wmhg.org – JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot terus tertekan. Senin (24/3) pukul 10.36 WIB, rupiah spot berada di level Rp 16.590 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah melemah 0,53% dibanding penutupan Jumat (21/3) yang berada di Rp 16.502 per dolar AS. Koreksi rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.Â
Selain itu, penurunan nilai rupiah seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah dan sempat terjun ke bawah 6.000 di 5.972,29Â pada pukul 10.10Â WIB.Â
Nilai tukar rupiah memang diprediksi melemah di awal pekan ini. Sentimen datang dari sisi internal dan eksternal, tetapi domestik menjadi penyebab utamanya.Â
Isu pelemahan ekonomi membawa sentimen negatif di mata investor asing. Belum lagi, sejumlah kebijakan yang dirancangkan dan disahkan pemerintah mengundang protes masyarakat.
Analis Doo Financial Lukman Leong menilai hal tersebut memicu sentimen risk-off  pasar ekuitas domestik.
Di samping itu, data pertumbuhan ekonomi dan inflasi Amerika Serikat (AS) akan turut menjadi penentu nilai rupiah selama pekan ini.Â
Nilai rupiah dibuka di level Rp 16.511 terhadap dolar AS di pasar spot pekan ini, melemah 0,05%. Pelemahan ini juga terjadi pada mata uang negara-negara asia lainnya.