wmhg.org – JAKARTA. Setelah melepas jaringan restoran Texas Chicken, kerugian PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) terus merugi. Sepanjang tahun 2024 lalu, nilai rugi bersih CSMI mencapai Rp 3,52 triliun. Angka kerugian ini membengkak 11,28% dari posisi rugi Rp 3,16 triliun pada tahun 2023.
Kerugian ini bermula dari penjualan CSMI yang anjlok lebih dari 53,06% dari Rp 4,07 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 1,91 triliun pada 2024. Penjualan yang melorot ini ini turut menekan laba bruto sebesar 51,77% pada tahun 2024, menjadi Rp 1,18 triliun, dibandingkan Rp 2,45 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sisi neraca, total aset CSMI turun 10,16% dari Rp 65,89 triliun pada 2023 menjadi Rp 59,20 triliun pada 2024. Ekuitas perusahaan juga menyusut 38,56% menjadi Rp 5,61 triliun dari sebelumnya Rp 9,13 triliun.
Seluruh penjualan CSMI masih berasal dari bisnis makanan dan minuman. Mengingatkan saja, emiten yang sebelumnya mengelola gerai Texas Chicken ini baru go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2020 lalu. Namun belum lama listing di BEI, bisnis Texas Chicken dihantam pandemi Covid-19 yang membuat seluruh operasional restoran tutup. Akhirnya pada awal tahun 2023, CSMI memutuskan tidak melanjutkan waralaba Texas Chicken.
Lalu pada semester kedua 2023, emiten ini tetap melanjutkan usaha restoran ayam goreng dan membuka gerai dengan brand baru New's Fried Chicken (NFC). Kemudian di semester kedua 2024,CSMI memutuskan melakukan diversifikasi usaha di bidang usaha perdagangan lainnya.
Hingga akhir perdagangan bursa saham sebelum libur lebaran pada Kamis (27/3), harga saham CSMI bertengger di posisi Rp 2.500 per saham, terkoreksi 3,10% dibanding hari sebelumnya. Sejak awal tahun ini, harga saham CSMI sudah longsor 17,49%.
