• Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Peta Situs
Sabtu, Mei 10, 2025
  • Login
Berita Keuangan Indonesia
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Colliers: Hotel yang Andalkan Pemerintah Paling Terpukul Efisiensi

    Colliers: Hotel yang Andalkan Pemerintah Paling Terpukul Efisiensi

    Permintaan Emas Batangan Melonjak, Hartadinata Abadi (HRTA) Bakal Tingkatkan Produksi

    Permintaan Emas Batangan Melonjak, Hartadinata Abadi (HRTA) Bakal Tingkatkan Produksi

    Pasar Otomotif Melambat, Penjualan Mobil Turun di Kuartal I-2025

    Pasar Otomotif Melambat, Penjualan Mobil Turun di Kuartal I-2025

    Efisiensi Anggaran Tekan Industri Hotel, Jakarta Paling Terpukul

    Efisiensi Anggaran Tekan Industri Hotel, Jakarta Paling Terpukul

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Colliers: Hotel yang Andalkan Pemerintah Paling Terpukul Efisiensi

    Colliers: Hotel yang Andalkan Pemerintah Paling Terpukul Efisiensi

    Permintaan Emas Batangan Melonjak, Hartadinata Abadi (HRTA) Bakal Tingkatkan Produksi

    Permintaan Emas Batangan Melonjak, Hartadinata Abadi (HRTA) Bakal Tingkatkan Produksi

    Pasar Otomotif Melambat, Penjualan Mobil Turun di Kuartal I-2025

    Pasar Otomotif Melambat, Penjualan Mobil Turun di Kuartal I-2025

    Efisiensi Anggaran Tekan Industri Hotel, Jakarta Paling Terpukul

    Efisiensi Anggaran Tekan Industri Hotel, Jakarta Paling Terpukul

No Result
View All Result
Berita Keuangan Indonesia
No Result
View All Result

HOME » INVESTASI » Kinerja Emiten di Semester I: Pertumbuhan Pendapatan dan Serapan Capex Turun

Kinerja Emiten di Semester I: Pertumbuhan Pendapatan dan Serapan Capex Turun

Indonesia Financial News by Indonesia Financial News
2024-08-07
0

Kinerja Emiten di Semester I: Pertumbuhan Pendapatan dan Serapan Capex Turun

wmhg.org – JAKARTA. Mayoritas emiten sudah merilis kinerja keuangan semester pertama 2024.

Tim Analis BCA, Lazuardin Thariq Hamzah dan Barra Kukuh Mamia melihat, raihan pertumbuhan pendapatan dan realisasi anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) emiten dinilai memburuk sepanjang semester I 2024.

Lazuardin mengatakan, perlambatan raihan pendapatan dan realisasi capex menunjukkan bahwa para emiten cenderung menggunakan kas untuk kebutuhan, bukannya untuk melakukan ekspansi dan mendapatkan keuntungan lebih.

Alhasil, permintaan asing terhadap saham Indonesia masih lemah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya volume perdagangan dan aliran masuk asing yang hanya sebesar US$ 0,14 miliar ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam seminggu terakhir.

“Alasan pasar saham Indonesia masih lesu adalah investor asing tidak terlalu tertarik pada prospek pendapatan para emiten saat ini,” ujarnya dalam riset tertanggal 5 Agustus 2024.

Pendapatan emiten mungkin naik dari -2,98% secara tahunan alias year on year (YoY) di kuartal I ke -2,3% YoY di kuartal II. Namun, pertumbuhan itu bukanlah hal yang menggembirakan.

“Pelemahan pendapatan para emiten ini karena kinerja mereka terdikte oleh fluktuasi harga komoditas,” paparnya.

Secara sektoral, penurunan pendapatan sektor mineral tercatat paling tinggi, yaitu turun 18,5% YoY. Lalu, sektor paper & forestry turun 4,6% YoY, sektor industri turun 3,7% YoY.

Memburuknya permintaan dari pasar membuat para emiten juga menekan penyerapan realisasi capex di mayoritas sektor, kecuali emiten kimia dan emiten batubara yang realisasi capex naik 153,9% YoY.

Sektor yang serapan capex turun paling dalam adalah sektor jasa industri yang terkoreksi 48,2% YoY. Sektor metals & mining turun 24,8% YoY dan sektor telekomunikasi turun 22,5% YoY.

PMI manufaktur Indonesia mengalami kontraksi pada bulan Juli 2024, pertama kalinya sejak Agustus 2021. Hal ini menunjukkan periode yang lambat untuk investasi di masa depan.

Di sisi lain, tingkat pinjaman bank untuk industri pun terkerek akibat perlambatan pendapatan, sehingga mendorong para emiten untuk mengambil lebih banyak pinjaman di kuartal II.

“Kondisi ini juga menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia mungkin masih perlu waktu pemulihan lagi untuk beberapa saat pascapandemi Covid-19,” paparnya.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, saat sebagian besar harga saham turun dan hanya sedikit yang naik, memang banyak investor ritel dan sebagian investor institusi menahan diri untuk tidak trading atau bertransaksi.

Namun, Budi melihat, sebagian besar dapat memenuhi ekspektasi di semester I 2024. 

“Beberapa sektor, seperti emiten poultry dan emiten farmasi laba bersihnya meningkat di semester I 2024,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8).

Di sisi lain, serapan capex emiten di semester I yang masih rendah disebabkan oleh para emiten yang masih wait and see dengan kondisi pasar yang masih lesu. Kondisi ini kemungkinan masih akan terjadi hingga kuartal III.

“Mereka tengah wait and see, karena menunggu kabinet baru dan kebijakan presiden baru juga. Plus, ini untuk mengantisipasi resesi di beberapa negara besar juga,” ungkapnya.

Terkait peningkatan jumlah emiten yang mengambil kredit perbankan, Budi melihat, langkah tersebut karena menjadi salah satu langkah termudah untuk mendapatkan dana di tengah kondisi pasar yang tak menentu.

Pilihan pendanaan emiten di antaranya adalah mengambil kredit bank atau rights issue. Pada saat harga saham emiten sedang tidak tinggi, mengambil kredit bank akan lebih menguntungkan. 

Sementara, pada saat harga saham-saham nanti sudah tinggi, emiten akan memilih untuk rights issue. 

“Ini praktik lumrah dan biasanya disebut perusahaan tengah berusaha melakukan market timing. Ini sepertinya yang tengah terjadi di bursa kita saat ini,” paparnya.

Meskipun pasar tengah lesu, momentum ini bisa dimanfaatkan oleh investor untuk masuk berinvestasi di bursa. Kata Budi, sektor komoditas, seperti batubara dan perbankan bisa dipilih. Sementara, saat bunga turun properti dan consumers goods juga menjadi menarik.

“Komoditas dan perbankan masih bagus, tetapi properti dan consumer goods tergantung penurunan suku bunga dan peningkatan daya beli,” ungkapnya.

Head of Research RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya mengatakan, kinerja sejumlah emiten di semester I masih mampu memenuhi ekspektasi pasar.

Sektor yang kinerjanya unggul di semester I adalah sektor kesehatan, poultry, otomotif, pertambangan logam, dan properti kawasan industri.

Pendapatan sektor perbankan sejalan dengan pertumbuhan kredit yang solid, yaitu 5,1% YoY. Sementara, sektor konsumen menunjukkan hasil yang beragam. Sementara itu, sektor ritel, tembakau, dan semen berkinerja buruk.

Sektor layanan kesehatan mencatatkan volume pasien yang kuat dan memiliki prospek yang lebih baik pada kuartal III 2024. Sektor poultry mendapat manfaat dari rata-rata harga jual alias average selling price (ASP) yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.

Lalu, sektor otomotif unggul karena segmen suku cadang, alat berat, dan pembiayaan kendaraan. Peningkatan kinerja sektor pertambangan logam disebabkan oleh peningkatan penjualan feronikel dan bijih nikel.

”Di sisi lain, sektor ritel dan tembakau dilanda penurunan volume penjualan dan kenaikan biaya,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (7/8).

Andrey merekomendasi beli untuk AKRA, BBCA, BMRI, BBRI, MIKA, dan AMRT dengan target harga masing-masing Rp 1.950 per saham, Rp 12.060 per saham, Rp 8.100 per saham, Rp 5.900 per saham, Rp 3.500 per saham, dan Rp 3.400 per saham. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat, realisasi capex emiten bergantung pada kebutuhan masing-masing emiten. 

“Namun, saat kondisi makroekonomi dan industri tak mendukung, tentu wait and see akan jadi pilihan, sehingga capex tidak akan diserap sepenuhnya,” ungkapnya kepada Kontan, Rabu (7/8).

Di semester II, pertumbuhan pendapatan dan serapan capex para emiten diproyeksikan akan lebih tinggi dibandingkan paruh pertama tahun ini. Sentimen positifnya adalah adanya pilkada, pelantikan presiden, pemilihan kabinet baru, hingga potensi pemangkasan suku bunga The Fed.

Sentimen negatifnya adalah peningkatan tensi geopolitik dan batalnya pemangkasan tingkat suku bunga The Fed.

”Sektor yang bisa dilirik investor adalah perbankan, consumer non-cyclical, energi, tambang emas, infrastruktur, dan consumer goods,” tuturnya.

Nico pun merekomendasikan beli untuk BBCA dengan target harga Rp 11.300 per saham, BBRI Rp 5.600 per saham, BMRI Rp 7.400 per saham, BBNI Rp 6.000 per saham, AMRT Rp 3.400 per saham, ICBP Rp 13.100 per saham, MYOR Rp 2.980 per saham, MAPI Rp 1.900 per saham, ACES Rp 1.000 per saham, MEDC Rp 1.900 per saham.

Indonesia Financial News

Indonesia Financial News

Next Post
Bitcoin Cetak Kinerja Terburuk Sejak Bangkrutnya Bursa Kripto FTX

Bitcoin Cetak Kinerja Terburuk Sejak Bangkrutnya Bursa Kripto FTX

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • POPULER
  • TOPIK POPULER
  • TERBARU
Wajah Muram Wawonii dan Kawasi! Perbankan Diminta Hentikan Pendanaan ke Harita Group

Wajah Muram Wawonii dan Kawasi! Perbankan Diminta Hentikan Pendanaan ke Harita Group

2025-05-08
Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium

Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium

2025-05-08
Mudik Hemat, dan Pulang Kampung Dengan Selamat: Ini Kesan Peserta Mudik Gratis Pertamina 2025

Mudik Hemat, dan Pulang Kampung Dengan Selamat: Ini Kesan Peserta Mudik Gratis Pertamina 2025

2025-05-08
Ditjen Pajak Terima 4,75 Juta Laporan SPT Tahunan Hingga Pertengahan Februari 2025

Ditjen Pajak Terima 4,75 Juta Laporan SPT Tahunan Hingga Pertengahan Februari 2025

2025-02-21
Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Harga Emas Dunia Hari Ini Meroket Lagi, Cetak Rekor Termahal

Harga Emas Dunia Hari Ini Meroket Lagi, Cetak Rekor Termahal

2025-05-08
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Meroket Lagi

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Meroket Lagi

2025-05-08
Kasus Toko Mama Khas Banjar Heboh, Kementerian UMKM Buka Suara

Kasus Toko Mama Khas Banjar Heboh, Kementerian UMKM Buka Suara

2025-05-08
Ekonomi Memburuk, Pemerintah Diminta Turunkan Target Pertumbuhan 2025

Ekonomi Memburuk, Pemerintah Diminta Turunkan Target Pertumbuhan 2025

2025-05-08

TERPOPULER

  • EKONOMI
  • CRYPTO
Harga Emas Dunia Hari Ini Meroket Lagi, Cetak Rekor Termahal

Harga Emas Dunia Hari Ini Meroket Lagi, Cetak Rekor Termahal

2025-05-08
0
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Meroket Lagi

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Meroket Lagi

2025-05-08
0
Kasus Toko Mama Khas Banjar Heboh, Kementerian UMKM Buka Suara

Kasus Toko Mama Khas Banjar Heboh, Kementerian UMKM Buka Suara

2025-05-08
0
Ekonomi Memburuk, Pemerintah Diminta Turunkan Target Pertumbuhan 2025

Ekonomi Memburuk, Pemerintah Diminta Turunkan Target Pertumbuhan 2025

2025-05-08
0
USD to IDR Hari Ini 7 Mei 2025 Dibuka di Level 16.461

USD to IDR Hari Ini 7 Mei 2025 Dibuka di Level 16.461

2025-05-08
0
Load More
Berita Keuangan Indonesia

Kita menggunakan cookies untuk membuat website ini lebih baik. Info Selengkapnya!

WMHG INDONESIA

Lkuti Kami

Jelajahi berdasarkan Kategori

  • ANALISIS KEUANGAN
  • BISNIS
  • BLOCKCHAIN
  • CRYPTO
  • EKONOMI
  • INTERNASIONAL
  • INVESTASI
  • INVESTASI SAHAM
  • KEUANGAN
  • KEUANGAN PRIBADI
  • NASIONAL
  • News

Berita Terbaru

Harga Emas Dunia Hari Ini Meroket Lagi, Cetak Rekor Termahal

Harga Emas Dunia Hari Ini Meroket Lagi, Cetak Rekor Termahal

2025-05-08
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Meroket Lagi

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 7 Mei 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Meroket Lagi

2025-05-08

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • INVESTASI SAHAM
    • KEUANGAN PRIBADI
  • ANALISIS KEUANGAN

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.