Jakarta – Bank sentral ternyata bukan satu-satunya yang menarik perhatian signifikan terhadap minat di emas.
Mengutip Kitco, Minggu (6/7/2025), berdasarkan studi HSBC, investor kaya yang memiliki aset USD 100.000 atau Rp 1,61 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.187) juga menunjukkkan peningkatan minat pada logam mulia.
BACA JUGA:Update Harga Perhiasan Emas Hari Ini 5 Juli 2025
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini 5 Juli 2025, UBS Lebih Murah Rp 18.000
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025 Naik Rp 1.000, Cek Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:Harga Emas Hari Ini Menguat Tipis, RUU Pemotongan Pajak AS Picu Kekhawatiran
Baca Juga
-
Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini 6 Juli 2025: Cek Sebelum Membeli
-
6 Tips Memilih Gelang Emas Islami 2025 untuk Tangan Gemuk, Berikan Ilusi Ramping
-
Harga Emas Pegadaian Tembus Segini, Cek Daftarnya Hari Ini 6 Juli 2025
Pada Kamis pekan ini, salah satu bank terbesar di dunia menerbitkan affluent investor snapshot tahunan yang mengungkapkan investor kaya raya telah menggandakan eksposur terhadap aset alternatif termasuk emas.
Pada saat yang sama, investor telah mengurangi alokasi kasnya hampir 40%, terutama di Hong Kong, Meksiko dan Amerika Serikat (AS).
Jika data dijabarkan lebih lanjut, investor kaya meningkatkan eksposur emas menjadi 11%, naik enam poin persentase dari tahun lalu. Demikian pula, kepemilikan kripto naik menjadi 7%, naik tiga poin persentase dari 2024.
Kepemilikan dalam saham dan kredit swasta, real estate berperingkat investasi dan komoditas, contoh lain dari aset alternatif juga naik signifikan.
Diversifikasi adalah salah satu cara paling efektif untuk menghadapi ketidakpastian, dan temuan ini menyoroti bagaimana investor kaya membangun portofolio yang lebih terdiversifikasi,” ujar Global Chief Investment Officer of Private Bank and Premier Wealth HSBC, Willem Sels.
Ia menambahkan, terutama peningkatan alokasi untuk aset alternatif mencerminkan bagaimana investor kaya memanfaatkan peluang akses alternatif mencerminkan bagaimana investor kaya memanfaatkan peluang akses baru terutama ke pasar swasta.