Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, bank pertama murni syariah di Indonesia menyatakan ingin menjadi bank haji dan bank wakaf nasional.
Seiring hal itu Bank Muamalat berkomitmen menjadi bank yang sehat dan tumbuh berkelanjutan serta mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi nasabah dan Masyarakat.
Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono mengatakan, memperingati milad 2025, Bank Muamalat bertekad kembali menguatkan dan menginternalisasi lima simpul maqashid syariah ke dalam aktivitas perbankannya.
Lima simpul maqashid syariah tersebut direfleksikan dalam upaya meningkatkan iman, menjaga keselamatan jiwa dan lingkungan (people and planet), menambah kecerdasan khususnya finansial, menjaga keberlanjutan keturunan yang diwujudkan dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan, serta peningkatkan kesejahteraan.
Imam mengatakan, sejatinya maqashid syariah dimaksud tercermin dalam sejarah kelahiran Bank Muamalat, sebagai perwujudan semangat para pendiri untuk menjalankan prinsip syariah dalam perekonomian umat.
Hal tersebut dilakukan melalui pembelian saham Bank Muamalat oleh ratusan ribu umat Islam dari berbagai kalangan baik ulama, jemaah haji, akademisi, cerdik cendekia, saudagar, hingga para pemimpin dan peyelenggara negara.
Seiring hal itu, ia melihat semangat saat itu, bukanlah didorong oleh niat investasi semata, melainkan harapan untuk mendapatkan keberkahan jangka panjang. Namun. saat itu Undang-Undang Bank Syariah maupun Undang-Undang Wakaf belum terbit.
“Oleh karenanya, tidaklah berlebihan bila kami ingin mendorong kembali Bank Muamalat untuk menjadi bank haji sekaligus bank wakaf nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, ujar Imam seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (10/5/2025).