Jakarta – Pengamat Ekonomi, Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah tipis 3 point di level Rp 16.573 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.570.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.570 – Rp 16.620, kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (13/10/2025).
Ibrahim menjelaskan, pelemahan rupiah tersebut pengaruhi oleh faktor eksternal, yakni Presiden AS Donald Trump memicu kembali ketegangan perdagangan pada hari Jumat dengan mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% pada impor Tiongkok dan memperketat kontrol ekspor pada teknologi penting.
Pernyataan tersebut meresahkan pasar keuangan, imbuhnya.
Disisi lain, Trump melunakkan nada bicaranya selama akhir pekan, memberi tahu pasar untuk tidak khawatir tentang Tiongkok dan mengisyaratkan Washington tidak merencanakan eskalasi langsung.
Perubahan ini membantu menenangkan beberapa pihak, tetapi para pedagang tetap waspada terhadap perubahan kebijakan yang tidak terduga dari Gedung Putih.
Beijing menanggapi pernyataan Trump dengan mengatakan tidak takut akan perang dagang dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya.
Sikap tegas ini meningkatkan kekhawatiran tentang eskalasi baru dalam ketegangan ekonomi AS-Tiongkok, ujarnya.