Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Rabu ini. Perkasanya dolar AS ini karena investor tengah menunggu keputusan bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed).
Pada Rabu (7/5/2025), rupiah ditutup pada perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 88 poin atau 0,54 persen menjadi Rp 16.537 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.449 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp16.533 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.472 per dolar AS.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi sikap wait and see investor menjelang rapat Fed Rabu malam waktu setempat.
“Rupiah hari ini diperkirakan ditutup melemah di kisaran level Rp 16.450 – Rp 16.550, dipengaruhi oleh sentimen global yaitu wait & see hasil rapat The Fed nanti malam,” ujarnya dikutip dari Antara.
The Fed diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada 4,25-4,5 persen karena dipengaruhi tanda-tanda inflasi Amerika Serikat (AS) yang mereda dan pertumbuhan lapangan kerja yang stabil.
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Konsumen menurun 0,1 persen pada Maret 2025, yang berarti penurunan bulanan pertama sejak Mei 2020. Sementara inflasi tahunan menurun jadi 2,4 persen, terendah sejak September 2024.
Untuk Indeks Harga Produsen, mengalami penurunan 0,4 persen secara bulanan pada Maret 2025 dan naik 2,7 persen year on year (yoy). Adapun Personal Consumption Expenditures (PCE) core index bergerak stagnan month to month dan turun menjadi 2,6 persen per tahun pada Maret 2025 dari 3 persen pada Februari 2025.