Jakarta – Pergerakan harga emas dunia sepanjang pekan ini menunjukkan tekanan yang cukup signifikan, seiring menguatnya selera risiko pasar dan apresiasi dolar AS. Apakah tekanan harga emas dunia ini akan terus berlanjut pekan depan?
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, tekanan utamanya dipicu oleh keputusan pengadilan AS yang membatalkan sejumlah tarif perdagangan, langkah yang secara langsung meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko dan mengurangi permintaan terhadap aset safe haven.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini 31 Mei 2025 Turun Lagi, Cek Rinciannya di Sini
BACA JUGA:Harga Emas Hari Ini Turun Lagi, Polemik Tarif AS Masih Jadi Beban
BACA JUGA:Harga Cincin Emas Hari Ini 31 Mei 2025: Paling Murah Rp 700 Ribu
Baca Juga
-
Rekap Harga Emas Sepekan 26-31 Mei 2025, Simak Rinciannya
-
Update Harga Emas Perhiasan 31 Mei 2025: Cek Rinciannya Sebelum Membeli!
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 31 Mei 2025, Ada yang Melonjak Rp 27.000 per Gram
Dari sisi fundamental, notulen rapat Federal Reserve Mei menambah tekanan terhadap harga emas. Meskipun bank sentral AS mengambil pendekatan wait-and-see terhadap arah suku bunga, kekhawatiran terhadap inflasi dan tingginya tingkat pengangguran tetap menjadi perhatian utama, kata dia ditulis Minggu (1/6/2025).
Andy menilai bahwa sikap hati-hati The Fed ini mencerminkan ketidakpastian yang masih menyelimuti arah kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan.
Ekspektasi pasar yang tetap mengarah pada kemungkinan pemotongan suku bunga di bulan September menjadi faktor yang membatasi penurunan emas lebih dalam. Selain itu, perkiraan meningkatnya defisit fiskal AS akibat kebijakan pemotongan pajak terbaru juga menambah beban terhadap dolar dan membuka ruang bagi pemulihan harga emas.
“Meskipun tekanan jangka pendek masih ada, faktor ketidakpastian fiskal dan kebijakan The Fed tetap menjadi katalis penting yang menjaga daya tarik emas sebagai aset lindung nilai,” ungkap Andy.