Jakarta – Harga emas dunia diperdagangkan di level USD 3.291 pada Jumat (30/5/2025) waktu setempat. Pengamat pasar, Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa, jika emas dunia mengalami penurunan akan menembus level USD 3.276.
“Tetapi ada kemungkinan besar harga emas dunia ini dalam perdagangan di minggu depan ini akan sedikit mengalami penguatan ke USD 3.348. Kalau seandainya itu tembus, maka akan menuju di level USD 3.380,” ungkap Ibrahim kepada www.wmhg.org di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
BACA JUGA:Mau Jual Emas? Simak Harga Buyback Antam Hari Ini 30 Mei 2025
BACA JUGA:Harga Emas 1 Gram Hari Ini 30 Mei 2025, Yuk Beli Mumpung Turun!
BACA JUGA:Update Harga Emas Perhiasan 30 Mei 2025, Jangan Sampai Salah Beli!
Baca Juga
-
Harga Cincin Emas Hari Ini 31 Mei 2025: Paling Murah Rp 700 Ribu
-
8 Pilihan Model Gelang Emas Besar untuk Ibu-Ibu Usia 50 Tahun, Tampil Glamor dan Berkelas di 2025
-
Harga Gelang Cincin Emas Hari Ini 30 Mei 2025: Ada Rp 1,4 Juta-Rp 2 Juta
Ibrahim melihat, fluktuasi emas dunia tidak akan terlalu falam pekan depan.
Dia menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan harga emas dunia berfluktuasi adalah keputusan pengadilan federal AS untuk menghentikan biaya impor yang dilakukan oleh pemerintahan Trump.
“Artinya apa? Bahwa pada saat Trump menerapkan biaya impor terhadap negara-negara banyak pengusaha-pengusaha di Amerika yang melakukan mengadukan ke pengadilan federal dan pengadilan federal menyetujui,” Ibrahim menyoroti.
Tetapi Ibrahim juga mencatat bahwa hasil dari pengadilan federal direspon oleh pemerintahan Trump dengan mengajukan banding di mahkamah agung, yang kemungkinan besar akan dimenangkan oleh Presiden AS.
“(Fenomena) ini yang cukup menarik. Kalau seandainya perang dagang ini usai, kemungkinan besar harga emas dunia pasti akan turun. Tetapi saya lihat bahwa banding pemerintah Trump terhadap mahkamah agung di Amerika kemungkinan akan dimenangkan dan ini akan kembali membuat harga emas dunia ini akan terus mengalami penguatan,” bebernya.
Selain itu, Tiongkok juga akan merilis sejumlah data ekonomi pekan depan, terutama data manufaktur yang kemungkinan besar menunjukkan kinerja positif.