Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Maret 2025. RUPST memutuskan pembagian dividen 2024 dan merombak jajaran direksi dan komisaris.
RUPST menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham dengan nilai Rp 300 per saham, mengalami kenaikan sebesar 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian dari dividen tersebut, yaitu Rp50 per saham, telah dibayarkan pada 11 Desember 2024 sebagai dividen interim. Sisa dividen sebesar Rp 250 per saham akan dibayarkan sesuai dengan jadwal yang akan ditentukan oleh direksi.
Baca Juga
-
Profil Gregory Hendra Lembong, Dirut BCA Pengganti Jahja Setiaatmadja
-
Profil Gregory Hendra Lembong, Calon Presiden Direktur BCA
-
Profil Gregory Hendra Lembong, Calon Presdir BCA yang Baru
RUPST BCA juga memutuskan pergantian beberapa posisi di jajaran manajemen. Djohan Emir Setijoso akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris pada 1 Juni 2025.
Jahja Setiaatmadja yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur akan beralih posisi menjadi Presiden Komisaris, dengan efektifitas yang menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai penggantinya, Gregory Hendra Lembong ditunjuk untuk mengisi posisi Presiden Direktur, sementara John Kosasih akan menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur.
Sementara itu, Hendra Tanumihardja juga ditunjuk untuk bergabung dalam jajaran direksi. Seluruh perubahan ini akan berlaku setelah mendapatkan persetujuan resmi dari regulator.
Seiring perombakan direksi di BCA, menarik diketahui perjalanan karier Gregory Hendra Lembong yang menjadi Presiden Direktur BCA.
Latar belakang pendidikan Gregory Hendra Lembong sangatlah kuat. Ia meraih gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington dan Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University, Amerika Serikat, demikian dikutip dari laman BCA.