Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, mengatakan roadmap Kegiatan Usaha Bullion (KUBL) ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025.
Saat ini, OJK sedang melaksanakan serangkaian Forum Group Discussion (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan untukmengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penyusunan Roadmap KUBL, kata Agusman dalam jawaban tertulisnya Konpers PTIJK 2025, Selasa (18/2/2025).
Lebih lanjut, Agusman mengatakan, berdasarkan data U.S. Geological Survey, Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai negara penghasil emas terbesar, dengan produksi tahunan mencapai 110 ton pada tahun 2023, serta menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan cadangan emas terbesar yang mencapai 2.600 ton.
Menruut Agusman, potensi emas dalam negeri ini dapat dimobilisasi ke sistem keuangan untuk dimonetisasi melalui usaha bulion yang dapatmeningkatkan likuiditas, mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebihstabil, serta dapat berperan sebagai enabler dalam menjembatanikeseimbangan antara pasokan dan permintaan emas di Indonesia.
Namun, kegiatan usaha bulion oleh lembaga jasa keuangan menghadapibeberapa tantangan, antara lain pemenuhan kelengkapan ekosistembullion serta pemetaan profil risiko, mengingat kegiatan usaha ini masihterbilang baru.
Untuk mengatasi hal tersebut, OJK telah menerbitkanPOJK 17/2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion, yangmemberikan pedoman bagi LJK dalam melaksanakan kegiatan usahabulion dengan aman dan memberikan manfaat yang optimal bagimasyarakat, ujarnya.