Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 11,2 miliar pada semester pertama 2025. Kinerja positif ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit yang fokus pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hingga akhir kuartal II 2025, 64% dari total pinjaman Bank Sampoerna senilai Rp 11,7 triliun disalurkan kepada UMKM. Dari jumlah tersebut, Rp 4,5 triliun diberikan secara langsung, sedangkan Rp 3 triliun disalurkan melalui mitra strategis seperti fintech, peer-to-peer lending, multifinance, koperasi simpan pinjam, dan modal ventura.
Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna Henky Suryaputra menjelaskan, perseroan terus menjaga keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit.
“Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) per akhir Juni 2025 tercatat 88,8%, mencerminkan pemanfaatan dana yang efisien sambil menjaga likuiditas bank,” ujar Henky dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).
Selain itu, penghimpunan dana murah melalui tabungan dan giro (CASA) meningkat 52% menjadi Rp 2,5 triliun, dengan rasio dana murah mencapai 19,2%. Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) juga tetap solid di level 4,4%. Ditambah dengan pendapatan non-bunga sebesar Rp 93,4 miliar, faktor-faktor ini berkontribusi langsung terhadap laba bersih Bank.