Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini dibuka tertekan. Penguatan kurs dolar AS terjadi karena sentimen eksternal yaitu pernyataan pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Pada Senin (3/11/2025), kurs rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan di Jakarta melemah sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp 16.638 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.631 per dolar AS.
BACA JUGA:Kurs Dolar Ditutup Perkasa: Pernyataan The Fed Bikin Rupiah Keok
BACA JUGA:Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Ditutup Menguat Tipis di Level Rp 16.631, The Fed Jadi Penentu
BACA JUGA:BI Kembangkan Rupiah Digital, Versi Stablecoin Resmi Nasional Indonesia
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dikarenakan pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed.
Rupiah melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat) yang kembali menguat oleh dukungan pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat the Fed, yaitu Schmid (Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid), Logan (Presiden Federal Reserve Bank Dallas Lorie Logan), dan Hammack (Presiden Fed Cleveland Beth Hammack), ucapnya dikutip dari Antara.
Schmid menyampaikan bahwa sektor pekerjaan masih stabil dan inflasi AS masih tinggi. Begitu pula dengan Logan yang menyinggung hal serupa, dan menentang pemangkasan suku bunga The Fed apabila inflasi tak menurun.
Adapun Hammack menyatakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan suku bunga.
Namun, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mendukung penurunan tersebut, dengan menekankan bahwa kebijakan moneter AS masih tetap restriktif, bahkan setelah suku bunga diturunkan.
Terkait inflasi Indonesia, diprediksi akan sedikit lebih tinggi 2,7 persen, masih dalam rentang target Bank Indonesia, sehingga masih terbuka peluang bagi BI memangkas suku bunga.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2981835/original/009330900_1575029583-20191129-Gas-Alam-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433933/original/038442900_1764907396-7.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4726373/original/019338800_1706183443-20240125-Cukai_Vape-FAI_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3337095/original/079976700_1609328703-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-4.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451578/original/014131000_1766311995-b1beefb1-a880-40b6-ae0a-92e3bdc5b27c.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723188/original/034031500_1705921925-fotor-ai-20240122181144.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4156441/original/068897800_1663062670-Emas5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3149800/original/042221500_1591853664-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3596914/original/020445500_1633708544-Ilustrasi_Miliarder_atau_Orang_Terkaya.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2950121/original/017585800_1572060487-online-shopping.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4269837/original/057928600_1671710596-BKI.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3194094/original/087199200_1596037142-Gubernur_Sumsel_Herman_Deru.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441889/original/058278100_1765520069-7.jpg)