Jakarta – Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menjamin nahwa Indonesia tidak akan mengalami krisis moneter seperti yang terjadi pada 1997-1998. Untuk diketahui, krisis moneter yang terjadi pada 27 tahun lalu memporak-porandakan ekonomi nasional khususnya industri keuangan.
Purbaya menjelaskan, Indonesia aman dari krisis moneter karena LPS, yang tergabung ke dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bakal memanfaatkan semua instrumen yang dipunyai, termasuk sistem peringatan dini (early warning system) guna mencegah dan mengantisipasi terjadinya krisis moneter.
LPS mengembangkan early warning system yang melihat ekonomi kita dari waktu ke waktu dengan detail, termasuk kondisi perbankannya. Jadi saya kira kecil kemungkinannya akan kecolongan, kata Purbaya dikutip dari Antara, Sabtu (31/5/2025).
Selain itu, KSSK rutin menggelar rapat berkala untuk membahas kondisi moneter, proyeksi, hingga strategi pemerintah.
Karena kami akan memanfaatkan semua instrumen yang ada di LPS untuk mencegah itu terjadi, termasuk early intervention, termasuk juga melaporkan ke rapat KSSK, apa yang harus kita lakukan kalau memang ancaman itu ada, ujarnya.
KSSK merupakan lembaga koordinasi antar-otoritas di sektor keuangan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK).
Komite ini beranggotakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta LPS. KSSK bertugas mencegah dan menangani krisis sistem keuangan, agar stabilitas sistem keuangan terjaga.