Jakarta Laporan HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 mengungkapkan investor affluent di Indonesia semakin mengandalkan emas sebagai aset utama portofolio mereka. Alokasi emas melonjak tajam sebesar 12 poin persentase dalam setahun terakhir dan kini menempati porsi terbesar, yaitu 25% dari total portofolio investasi.
Kenaikan ini mencerminkan pergeseran signifikan dari instrumen kas ke aset berwujud. Investor affluent di Indonesia mengurangi kepemilikan tunai menjadi 19% dan mengalihkan sebagian besar dana tersebut ke emas. Tren serupa juga terlihat secara global, di mana alokasi emas meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
BACA JUGA:TOWR Siapkan Ekspansi dengan Diversifikasi Aset dan Layanan
BACA JUGA:Dirut BEI Ingatkan Investor Tak Mudah Terprovokasi Rumor
BACA JUGA:Korea Selatan Perketat Aturan Pinjaman Kripto
Baca Juga
-
Vale Indonesia Buka Peluang Mitra Investasi di Proyek HPAL, Danantara Masuk?
-
AHY Undang Investor Tanam Modal di Proyek Besar Giant Sea Wall Pantura
-
Ada Reshuffle Kabinet Merah Putih, Begini Prospek IHSG Selama Sepekan
Selain emas, tiga produk investasi teratas yang dimiliki investor affluent Indonesia adalah emas fisik (44%), deposito berjangka (33%), dan investasi terkelola (31%). Ke depan, minat terhadap emas digital juga meningkat, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial, yang menunjukkan selera risiko dan adopsi inovasi yang lebih besar.
Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja, menegaskan relevansi emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian.
“Saya pikir emas adalah safe haven seperti kita tahu semua, gitu ya. Pada saat terjadinya sesuatu yang tidak menentu, baik itu politik maupun ekonomi, emas jaga sebagai safe haven. Bukan hanya di Indonesia, tapi di negara-negara lain pun sama,” ujarnya dalam acara Media Briefing: Survei HSBC Affluent Investor Snapshot 2025, Senin (15/9/2025).
Sumirat juga mengapresiasi kejelian investor Indonesia dalam memanfaatkan momentum kenaikan harga emas.
“Pada beli tahun ini, ternyata harga emas naiknya paling tinggi daripada yang lain. Hebat ya orang Indonesia ya, bisa baca lebih cepat daripada negara-negara lain. Sehingga mereka porsinya jadi emas dan betul,” tambahnya