Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan Pemerintah mentargetkan posisi Indonesia untuk menduduki peringkat pertama ekonomi syariah global pada 2029.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Imam Hartono menyoroti target Pemerintah mendorong kontribusi produk domestik bruto (PDB) dari ekonomi syariah untuk mencapai 56% pada 2029. Target ini tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Program prioritas ekonomi syariah memiliki target yang cukup menantang, yaitu Indonesia menjadi peringkat pertama ekonomi syariah global di tahun 2029,” ungkap Imam, dalam taklimat media di Gedung BI, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Saat ini, Global Islamic Economy Indicator Score Rank menempatkan Indonesia di peringkat keempat. Kontribusi PDB syariah juga ditargetkan mencapai sekitar 56% di RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029,” jelasnya.
Ekonomi syariah sendiri termasuk dalam prioritas nasional nomor dua RPJMN 2025-2029, yang mencakup swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Melihat tantangan juga strateginya, maka dibutuhkan effort melalui optimalisasi kebijakan ekonomi syariah dalam bauran kebijakan nasional yang tentu didukung sinergi kolaborasi berbagai pihak untuk pengembangan ekonomi syariah nasional,” tutur Imam.