Jakarta Harga emas mengalami pelemahan pada hari Rabu akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Meskipun demikian, kekhawatiran terhadap kebijakan tarif baru pemerintahan Trump masih menjaga harga emas di atas level USD 3.000 per ons.
Dikutip dari CNBC, kamis (27/3/2025), Harga emas spot turun 0,1% menjadi USD 3.016,71 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,1% di USD 3.022,50 per ons.
BACA JUGA:Top 3: Prediksi Harga Emas Naik Lagi Paling Populer
BACA JUGA:Emas: Sejarah, Kegunaan, dan Harga Terkini yang Mengilau
BACA JUGA:Ternyata Ini yang Bikin Harga Emas Makin Mahal
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Siap-Siap Pecah Rekor Lagi, Cek Daftar Terbaru Hari Ini
-
Daftar Terbaru Harga Emas Antam Hari Ini 26 Maret 2025, Cek di Sini
-
Harga Emas Naik Lagi, Sekarang Dipatok Segini
Kenaikan indeks dolar sebesar 0,4% terhadap mata uang lainnya membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar AS. Di sisi lain, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun juga mengalami kenaikan.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, emas batangan masih mendapatkan dukungan sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian tarif dan risiko geopolitik yang terus berlanjut.
Ia menambahkan bahwa jika harga emas mencapai rekor tertinggi baru, maka target kenaikan berikutnya bisa berada di level USD 3.150 per ons.
Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pada hari Senin bahwa tarif otomotif akan segera diterapkan. Namun, ia juga mengindikasikan bahwa tidak semua tarif yang direncanakan akan diberlakukan pada 2 April, serta beberapa negara mungkin akan mendapatkan pengecualian.
Menurut analis dari Marex, Edward Meir, jika tarif yang diterapkan lebih ringan dari perkiraan, maka harga emas berpotensi mengalami koreksi.