Jakarta Harga emas turun pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia mendekati rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu, karena investor mencari kejelasan tentang besarnya penurunan suku bunga yang akan segera dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) menjelang laporan inflasi yang akan dirilis minggu ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (28/8/2024), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 2.510,31 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi USD 2.545,60.
BACA JUGA: Dolar AS Pulih, Harga Emas Diprediksi Diperdagangkan di Wilayah Negatif Hari Ini
BACA JUGA: Harga Emas Antam Tak Berubah Sejak Sabtu, Mau Borong Sebelum Melonjak?
BACA JUGA: Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi, Jangan sampai Ketinggalan Kereta Lagi
Baca Juga
-
Timur Tengah Kembali Memanas, Harga Emas Diproyeksi Bullish
-
Harga Emas Antam Hari Ini 28 Agustus 2024, Anjlok Parah!
-
Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Simak Rinciannya Selasa 27 Agustus 2024
“Harga emas saat ini telah memperhitungkan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga AS pada bulan September, sehingga harga mungkin akan kesulitan dalam jangka pendek untuk mencapai level yang jauh lebih tinggi, kecuali jika data ekonomi AS yang lemah mendukung pemangkasan sebesar 50 bps, bukan 25 bps seperti yang diharapkan,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen.
Hansen melihat konsolidasi selama beberapa bulan mendatang, dengan risiko terbatas berupa penurunan lebih dalam menuju USD 2.400.
Pengukur inflasi yang paling disukai TheFed, data inflasi PCE AS, akan dirilis pada hari Jumat.
Menurut alat CME FedWatch, para pedagang melihat peluang sebesar 71% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dan sekitar 29% kemungkinan pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 bp. Kondisi suku bunga yang rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi
Harga emas telah mencapai rekor tertinggi berturut-turut tahun ini, naik sekitar 22% sepanjang tahun ini dan mencapai puncaknya di USD 2.531,60 minggu lalu di tengah ekspektasi akan segera terjadinya pemangkasan suku bunga AS dan kekhawatiran yang masih ada mengenai konflik Timur Tengah, yang diperburuk oleh pertukaran rudal besar antara Israel dan Hizbullah pada hari Minggu.
“Harga emas bahkan bisa menembus angka USD 2700 pada akhir tahun jika Fed dapat memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin sebelum Natal, sesuai dengan ekspektasi pasar saat ini,” kata Kepala Analis Pasar Exinity Group Han Tan.
“Bulan Desember juga mencatat kenaikan bulanan rata-rata tertinggi untuk emas selama 5 tahun terakhir. Jika musim seperti itu kembali terjadi, itu bisa membantu membangkitkan semangat para investor emas, tutup dia.