Jakarta – Harga emas dunia kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Selasa (22/7/2025), memperpanjang penguatan selama dua hari berturut-turut. Momentum positif ini terjadi di tengah pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) serta turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, tren ini sejalan dengan meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven. Ketidakpastian global, baik dari sisi geopolitik maupun arah kebijakan moneter AS, membuat emas kembali menjadi primadona di pasar.
BACA JUGA:Top 3 Islami: 5 Model Gelang Emas Serut yang Diprediksi Ngetren pada Agustus 2025, Pilihan Gelang Emas Muda Harga Ekonomis
BACA JUGA:8 Model Cincin Blue Sapphire yang Populer di Kalangan Artis, Cek Update Harganya di Sini!
BACA JUGA:Harga Emas 24 Karat Melonjak Tinggi pada 22 Juli 2025: Beli atau Jual?
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Makin Mahal, Dipatok Segini Hari Ini 23 Juli 2025
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 23 Juli 2025: USB dan Galeri24 Kompak Terbang Tinggi
-
Harga Emas Hari Ini Merosot Usai Sentuh Level Termahal
Saat berita ini ditulis pada Rabu (23/7/2025), harga emas diperdagangkan di kisaran USD 3.427, setelah sempat menyentuh level terendah harian di USD 3.383.
Sinyal Teknikal Masih Menyokong Tren Bullish
Secara teknikal, pergerakan harga emas menunjukkan pola bullish yang solid. Andy menjelaskan bahwa formasi candlestick dan indikator Moving Average mengindikasikan kecenderungan harga untuk terus membentuk higher high dan higher low.
Jika tekanan beli tetap kuat, harga berpotensi menembus resistance kunci di level USD 3.436, ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).
Namun bila terjadi koreksi, support terdekat berada di USD 3.406, sebelum kemungkinan konsolidasi jangka pendek.