Jakarta – Harga emas merosot pada perdagangan hari Jumat karena imbal hasil Treasury AS yang tinggi meredupkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Pada pekan ini, transaksi perdagangan emas cukup tipis karena musim liburan.
Pelaku pasar berfokus pada kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke kantor dan dampak potensial dari kebijakan inflasinya pada prospek Fed 2025.
BACA JUGA: Strategi Selebgram Pengusaha Andrew Susanto Kuatkan Bisnis, Sebar 8.000 Gram Emas Senilai Rp12 Miliar
BACA JUGA: Harga Emas Antam Stabil Hari Ini 26 Desember 2024, Cek Rinciannya
BACA JUGA: Meramal Harga Emas 2025, Makin Mahal atau Lebih Murah?
Baca Juga
-
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis, Mau Borong Sebelumnya Naik Lagi?
-
Harga Emas Melambung Setelah Libur Natal 2024, Apa Saja Sentimennya?
-
Harga Emas Tertekan Jelang Pergantian Tahun, Saham Ini Bisa Dilirik
Mengutip CNBC, Sabtu (28/12/2024), harga emas dunia di pasar spot turun 0,7% menjadi USD 2.615,99 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi USD 2.633,5 per ons.
Imbal hasil Treasury sedikit lebih tinggi di sini, dan emas akan tetap tertekan hingga akhir hari ini. Kita berada di pasar liburan yang tipis, kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.
Indeks dolar AS menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain. Sementara imbal hasil acuan surat utang AS 10 tahun diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak 2 Mei, yang dicapai pada hari Kamis.
Sejauh tahun ini, harga emas telah melonjak 28%, mencapai rekor tertinggi USD 2.790,15 pada 31 Oktober. Reli tersebut dipicu oleh siklus pelonggaran suku bunga Federal Reserve dan meningkatnya ketegangan global.