Jakarta – Harga emas menguat pada perdagangan Kamis, 13 Februari 2025. Harga emas melesat di tengah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana mengenakan pajak atas impor AS yang meningkatkan kekhawatiran perdagangan global.
Mengutip CNBC, Jumat (!4/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi SUD 2.915,76 per ounce, kembali dekati rekor tertinggi di USD 29.42,70. Rekor tertinggi itu dicapai pada Selasa, 11 Februari 2025. Harga emas berjangka AS ditutup menguat 0,6 persen ke posisi USD 2.945,40.
BACA JUGA: Harga Emas Stabil di Tengah Ketakutan Perang Dagang Global
BACA JUGA: Harga Emas Antam Akhirnya Tumbang Hari Ini, Saatnya Beli?
BACA JUGA: Harga Emas Akhirnya Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi
BACA JUGA: Harga Emas Antam Terus Cetak Rekor Termahal, Bisa Sentuh Rp 2 Juta per Gram?
BACA JUGA: Harga Emas Kembali Cetak Rekor Termahal, Siap-siap Tembus USD 3.250
Baca Juga
-
Harga Emas Anjlok Terseret Aksi Ambil Untung
-
Terus Cetak Rekor Tertinggi, Harga Emas Diprediksi Tembus Level Segini
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 13 Februari 2025, Naik Lagi
Adapun Donald Trump mengumumkan peta jalan pada Kamis pekan ini untuk mengenakan tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan bea atas impor AS.
Di sisi lain, harga produsen AS pada Januari naik pesat memberikan bukti tentang meningkatnya inflasi. Hal ini memperkuat harapan pasar keuangan kalau the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akan menunda pemotongan suku bunga hingga semester kedua 2025.
Faktor utamanya adalah ketidakpastian politik dan konsekuensi ekonomi. Producer Price Index (PPI) cukup netral dan tidak terlalu berpengaruh pada emas, investor di seluruh dunia khawatir tentang apa yang akan dilakukan kebijakan Donald Trump terhadap ekonomi secara keseluruhan,” ujar Managing Partner CPM Gorup, Jeffrey Christian.
Ketua The Fed, Jerome Powell pada sidang kongres kedua pekan ini kembali menegaskan kalau bank sentral tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
“Meski ada harapan aksi jual pasar karena data PPI baru-baru ini, testimoni Powell dan pembicaraan Trump tentang kemungkinan perdamaian Rusia-Ukraina, pasar tetap positif karena pelarian aset yang aman dan pedagang membeli saat turun bertentangan dengan sinyal bearish ini,” ujar Senior Market Strategist RJO Futures, Bob Haberkorn.