Jakarta Harga emas diperkirakan akan terus melanjutkan tren penguatan. Pada Jumat (20/9/2024), harga emas naik sebesar 1,3% ke level USD 2.620 per ons, menandai rekor all-time high (ATH) baru.
Menurut Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, emiten sektor komoditas emas berpotensi menaikkan Average Selling Price (ASP) mengikuti tren kenaikan harga emas. Dengan demikian, produsen emas berpotensi mencatat kenaikan laba.
BACA JUGA: Membongkar 4 Pemegang Saham yang Kuasai BREN, Siapa Mereka?
BACA JUGA: PTPP Siapkan Rp 250 Miliar untuk Bayar Obligasi Jatuh Tempo, Dana Dari Mana?
Baca Juga
-
Bursa Asia Dibuka Cerah Pagi Ini Ikuti Wall Street yang Cetak Rekor
-
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 24 September 2024
-
IHSG Berbalik Arah Menghijau, Investor Asing Beli Saham Rp 1,2 Triliun
MDKA, BRMS, dan PSAB akan diuntungkan oleh kenaikan harga emas yang mencapai ATH. Rekomendasi saya, MDKA Buy dengan target harga 2.500, ujar Andhika kepada www.wmhg.org, Senin (23/9/2024).
Pengamat Pasar Modal Lanjar Nafi menilai bahwa salah satu sentimen utama yang mempengaruhi industri emas adalah ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat, baik mengenai skenario hard landing maupun soft landing. Kondisi ini meningkatkan permintaan global terhadap aset safe haven seperti emas.
Selain itu, tren dekarbonisasi dan peningkatan permintaan emas dari industri elektronik turut berkontribusi pada peningkatan harga.
Lanjar mencatat bahwa banyak teknologi modern memerlukan komponen elektronik yang menggunakan emas karena sifatnya yang konduktif dan tahan korosi. Misalnya, emas digunakan dalam konektor, sirkuit, serta komponen elektronik pada kendaraan listrik dan perangkat energi terbarukan.
Peningkatan teknologi rendah karbon dapat memicu permintaan emas, kata Lanjar saat dihubungi secara terpisah.
Rekomendasi Saham Emas Pilihan
Beberapa saham pilihan Lanjar di sektor ini adalah:
- ANTM (Aneka Tambang)
Antam adalah salah satu pemain besar di industri pertambangan Indonesia dan memiliki operasi signifikan di sektor emas. Kenaikan harga emas dapat berdampak positif pada margin dan laba perusahaan. ANTM direkomendasikan BUY dengan target harga secara fundamental di kisaran 1.720 per lembar saham.
- UNTR (United Tractors)
UNTR dikenal sebagai emiten alat berat dan batu bara, namun saat ini mereka juga terdiversifikasi ke pertambangan emas melalui anak usahanya, PT Agincourt Resources, yang mengelola tambang emas Martabe. UNTR direkomendasikan BUY dengan target harga 29.500 per lembar saham.
- MDKA (Merdeka Copper Gold)
MDKA adalah salah satu produsen emas terbesar di Indonesia dengan fokus pada pertambangan emas dan tembaga. Kenaikan harga emas secara langsung akan berdampak pada laba MDKA. Rekomendasi BUY dengan target harga 2.980 per lembar saham.
- ARCI (Archi Indonesia)
ARCI fokus pada produksi emas dari tambang Toka Tindung. Kenaikan harga emas juga akan memperkuat margin laba perusahaan. Rekomendasi BUY dengan target harga 330 per lembar saham.