Jakarta – Harga emas dunia mencatat lonjakan signifikan sebesar 2% pada penutupan perdagangan akhir pekan di pasar Amerika Serikat (AS). Kenaikan tajam ini dipicu oleh data ketenagakerjaan AS yang jauh dari ekspektasi pasar, serta meningkatnya ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionis terbaru dari Presiden Donald Trump.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menyebut harga emas dunia akan terus mengalami penguatan. Ia memproyeksikan harga dapat menyentuh level USD 3.350 per troy ounce dalam waktu dekat, bahkan bisa menembus USD 3.600 per troy ounce pada semester kedua 2025.
BACA JUGA:Intip Daftar Lengkap Harga Emas Perhiasan Hari Ini 2 Agustus 2025
BACA JUGA:Harga Emas Hari Ini Perkasa Setelah Rilis Data Lapangan Kerja AS
BACA JUGA:Gelang Emas 50 Gram Apakah Berat? Ini Penjelasan Lengkapnya
Baca Juga
-
Prediksi Harga Emas Selama Sepekan, Berpeluang Melesat Imbas Sentimen Ini
-
Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini 3 Agustus 2025
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 3 Agustus 2025: UBS, Galeri24 hingga Antam Melesat
“Harga emas akan bergerak di kisaran support USD 3.334 per troy ounce hingga resistance USD 3.350 per troy ounce dalam jangka pendek. Namun, dalam semester kedua 2025, saya optimistis emas bisa mencapai USD 3.600,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resmi, Minggu (3/8/2025).
Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Ibrahim menjelaskan ada berbagai sentimen yang mendorong kenaikan harga emas, di antaranya adalah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan lapangan kerja pada Juli hanya mencapai 73.000, jauh lebih rendah dari perkiraan ekonom.
Angka ini bahkan turun dari revisi data Juni yang hanya menunjukkan kenaikan 14.000 pekerjaan. Dampaknya, tingkat pengangguran nasional naik menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,1%.
Situasi ini membuat pasar semakin yakin Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali sebelum akhir 2025, kemungkinan dimulai pada bulan September.