Jakarta – Harga emas dunia kembali mencatatkan kenaikan signifikan hampir 1% pada sesi perdagangan Jumat pekan lalu, setelah sentimen pasar berubah negatif menyusul kebijakan tarif kontroversial Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada dan ancaman perluasan bea masuk ke negara lain.
Kenaikan ini membawa logam mulia menguji kembali level USD 3.365 per troy ounce pada awal perdagangan sesi Asia hari Senin (14/7/2025), saat para pelaku pasar bergegas mencari aset safe-haven di tengah eskalasi perang dagang global.
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam 14 Juli 2025: Hari ini Naik Rp 5.000
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini 14 Juli 2025: Cek Rincian Jenis UBS dan Galeri24
BACA JUGA:Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Awas Melesat
BACA JUGA:Ciri-Ciri Emas Perhiasan yang Cocok untuk Investasi
Baca Juga
-
Update Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 Juli 2025: Fluktuasi dan Faktor Penentu
-
Harga Emas Perhiasan Hari Ini 14 Juli 2025: Cek Harga Terkini
-
Proyeksi Awal Pekan, Harga emas Bisa Tembus USD 3.443
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, sinyal teknikal kini menunjukkan tren bullish yang semakin menguat pada harga emas dunia.
“Kombinasi pola candlestick yang konsisten membentuk higher low dan higher high, dipadu dengan Moving Average jangka pendek yang memotong ke atas MA jangka menengah, mengindikasikan bahwa tekanan beli masih mendominasi pasar,” ujarnya.
Menurut Andy, formasi ini memberikan dasar yang kuat bagi kelanjutan reli emas sepanjang pekan ini.
Berdasarkan proyeksi Andy, apabila tekanan bullish tetap terjaga, harga emas berpeluang menanjak hingga area sekitar USD 3.390 dalam beberapa hari ke depan. Namun, Andy juga mengingatkan adanya skenario alternatif di mana harga gagal mempertahankan momentum kenaikan.
“Jika terjadi reversal dan harga menembus level support krusial di USD 3.350, maka ada potensi koreksi lebih dalam ke kisaran USD 3.320USD 3.330,” jelasnya.
Level-level ini kini menjadi panduan utama bagi para trader dalam menentukan titik entry dan exit.