Jakarta Harga emas anjlok lebih dari 1% pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta) merosot di bawah level USD 4.000 per oz yang dicapai pertama kalinya dalam sesi sebelumnya. Penurunan harga emas dunia imbas kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan investor emas membukukan keuntungan menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Perak, didorong oleh momentum di pasar emas, permintaan investasi yang kuat, dan defisit pasokan yang terus-menerus, naik di atas USD 50 per ons untuk pertama kalinya.
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini Jumat 10 Oktober 2025, Termahal Dipatok Segini
BACA JUGA:Harga Emas Sentuh USD 4.000, Perempuan Asia Selatan Panen Keuntungan dari Tradisi Lama
BACA JUGA:Alasan Emas Jadi Aset Favorit Dunia pada 2025
Baca Juga
-
Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini 10 Oktober 2025: Fluktuasi Karat dan Penyedia
-
Daftar Harga Emas 24 Karat Hari Ini 10 Oktober 2025 di Pegadaian hingga Semar
-
Harga Emas Antam Ambrol, Usai Cetak Rekor Termahal 2 Hari Beruntun
Dikutip dari CNBC, Jumat (10/10/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 1,1% menjadi USD 3.993,41 per ons. Untuk pengiriman Desember turun 1,6% menjadi USD 4.006,40.
Indeks dolar AS naik 0,5% dan mendekati level tertinggi dua bulan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
“Para spekulan mulai mengambil beberapa keping emas seiring berlakunya gencatan senjata di Gaza karena hal ini menurunkan suhu di wilayah yang secara historis bergejolak,” kata Pedagang Logam Independen Tai Wong.
Israel dan Hamas menandatangani perjanjian pada hari Kamis untuk gencatan senjata, tahap pertama dari inisiatif Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
“Namun, secara keseluruhan, keyakinan terhadap perdagangan ini sebagian besar tidak berkurang. Namun, reli ini begitu cepat sehingga tidak ada dukungan nyata yang masuk hingga USD 3.850,” kata Wong.