Jakarta Komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional terus ditunjukkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk lewat upaya nyata memberdayakan pelaku usaha dan memperluas akses permodalan.
Sebagai mitra strategis pemerintah, BRI aktif mengambil peran penting dalam mendorong sektor UMKM di berbagai daerah, termasuk melalui dukungan kepada para pengusaha lokal yang berpartisipasi dalam program sosial seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA:BRI Cetak Prestasi Global, Peringkat 1 di Indonesia dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500
Baca Juga
-
Cerita UMKM Lokal Tembus Pasar Global Berkat BRI, Dorong Produktivitas
-
BRImo Hadirkan Fitur Loan On App, Bisa Cairkan Limit Kartu Kredit ke Rekening Tabungan
-
5 Tips Beli Rumah Impian di Usia Muda, Tidak Harus Nunggu Kaya Dulu
Salah satu yang merasakan langsung manfaat dari dukungan ini adalah Maida Desy Amnah, pemilik usaha katering “RKP” di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Sejak mendirikan bisnisnya pada 2009, Maida konsisten mendapat pendampingan dari BRI melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dukungan inilah yang menjadi kunci berkembangnya usahanya. Hingga kini, ia sudah tiga kali memanfaatkan KUR untuk memperbesar kapasitas dan memperluas jangkauan kateringnya.
“Pembiayaan KUR BRI kami gunakan untuk menambah kapasitas dan peralatan dapur. Khusus yang ketiga, memang kami ajukan untuk memenuhi kebutuhan usaha karena modalnya cukup besar harus mengikuti standar Pemerintah,” jelas Maida.
Tak sekadar membantu menjaga keberlangsungan usahanya, Maida juga mengungkap bahwa pembiayaan KUR dari BRI membuka jalan bagi dirinya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini ia rasakan langsung saat mengikuti seleksi sebagai mitra penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Demi memenuhi standar kelayakan dapur yang ditetapkan program, Maida menggunakan dana KUR untuk melengkapi peralatan dapur serta meningkatkan kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan dengan lebih optimal.
“Waktu itu kami memang ingin mengembangkan usaha, lalu mendaftar sebagai mitra dapur MBG. Setelah diverifikasi oleh yayasan dan pihak provinsi, Alhamdulillah dapur kami dinilai layak,” ucapnya.
Saat ini, Maida menjadi salah satu mitra UMKM dalam pelaksanaan tahap pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia dipercaya untuk menangani produksi dan distribusi ribuan porsi makanan bergizi setiap hari kerja ke enam sekolah di wilayahnya, mencakup jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA, dengan total penerima manfaat mencapai 3.028 siswa.
Maida menjelaskan bahwa kepastian permintaan dari pemerintah menjadi alasan utama keterlibatan usahanya, RKP, dalam program ini. “Penyalurannya rutin setiap hari ke enam sekolah, jadi jumlahnya stabil. Kami libur hanya di hari Sabtu dan Minggu,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dukungan pembiayaan dari BRI tidak hanya memungkinkan RKP berkontribusi langsung dalam program MBG, tetapi juga memperluas dampak positif secara ekonomi di lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah tenaga kerja, dari semula hanya 26 orang, kini RKP telah mempekerjakan 53 karyawan yang seluruhnya berasal dari warga lokal, untuk mendukung seluruh proses produksi hingga distribusi makanan setiap hari.
Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa dukungan pembiayaan seperti KUR memang telah menjadi bagian dari komitmen BRI dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan melalui pemberdayaan sektor UMKM. Dukungan ini diyakini mampu menghasilkan efek berganda (multiplier effect) yang nyata bagi perekonomian lokal.
“BRI menilai bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan semata tentang pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga tentang membuka perputaran ekonomi di tingkat akar rumput. BRI hadir untuk memastikan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok program ini dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” ujar Hendy.
Ia menambahkan, peran BRI tidak berhenti pada penyediaan akses pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pemberdayaan. “Kami berharap pemberdayaan yang diberikan melalui akses pembiayaan ini dapat mendorong peningkatan omzet dan skala usaha UMKM, sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Foto PilihanPertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Diprediksi Mengalami Penurunan