Jakarta – Bank Indonesia (BI) memaparkan peta jalan terbaru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang kini diperluas dari tiga strategi menjadi enam rukun utama.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut transformasi ini merupakan kelanjutan dari perjalanan 10 tahun terakhir, hasil kolaborasi erat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan berbagai pemangku kepentingan.
Sepuluh tahun lalu kami di sini bersama-sama MUI adalah mengadakan syariah ini. Hasilnya tadi adalah perkembangan yang sangat cepat, kata Perry dalam Sarasehan Ekonomi Syariah Nasional 2025, di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Enam rukun ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, mulai dari lembaga keuangan, pelaku usaha, pesantren, hingga masyarakat luas. Perry optimistis langkah ini akan membuat ekonomi syariah semakin inklusif dan berdaya saing global.
Kami belajar dari itu adalah tiga strategi utama. Mata rantai ekonomi halal Indonesia, Yang kedua adalah ngaji fikih, ngaji sukih untuk akses keuangan. Dan yang ketiga adalah dakwah. Literasi ekonomi keuangan syariah, ujarnya.
Menurut Perry, penguatan pilar ekonomi syariah tidak hanya berdampak pada sektor keuangan, tetapi juga pada sektor riil seperti perdagangan, industri halal, dan pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai Islam.