Jakarta – Harga emas dunia bergerak stabil di pasar spot sementara kontrak berjangka di Comex sempat menyentuh rekor terbaru di sekitar USD 3.534 per 100 troy ons, setelah laporan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menerapkan tarif pada impor batangan emas.
Di saat yang sama, pelaku pasar masih mencerna serangkaian data ekonomi AS menjelang rilis inflasi minggu ini, sehingga volatilitas cenderung meningkat di sekitar level psikologis harga emas di USD 3.400.
BACA JUGA:Sentimen Ini Bayangi Harga Emas Selama Sepekan
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini 11 Agustus 2025 Turun Rp 6.000, Cek Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini 11 Agustus 2025: UBS, Galeri24, Antam Kompak Stagnan
Baca Juga
-
BEI Buka Kode Domisili pada September dan Luncurkan ETF Emas November 2025
-
7 Model Gelang Emas London Jumbo yang Lagi Jadi Incaran di Tahun 2025
-
Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini 11 Agustus 2025
Di awal sesi Asia, harga emas dunia sempat menarik minat jual di dekat USD 3.390 seiring pemulihan moderat Dolar AS yang menekan komoditas berdenominasi greenback.
Analisis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, sinyal teknikal terbaru kombinasi pola candlestick dan pergerakan Moving Average menunjukkan tren bullish mulai melemah pada harga emas dunia.
“Momentum kenaikan tidak lagi seagresif pekan lalu. Selama belum ada dorongan baru dari sisi fundamental, ruang reli berpotensi terbatas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).
Dengan demikian, skenario dasar hari ini menempatkan USD 3.400 sebagai resistance terdekat yang perlu ditembus untuk membuka jalan kenaikan lanjutan.
Jika tekanan beli berlanjut, area tersebut menjadi target pertama; namun bila koreksi mengemuka, USD 3.350 menjadi support awal yang patut dipantau.