Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatat momentum positif di pasar saham. Kepercayaan investor global semakin kuat, tercermin dari rekomendasi beli serta kenaikan target price terhadap saham perseroan.
Salah satunya datang dari Goldman Sachs, lembaga keuangan internasional ternama. Pada Jumat (12/9), Goldman Sachs resmi menaikkan rekomendasi saham BBRI dari neutral menjadi buy. Target price pun dikerek naik signifikan dari Rp4.180 menjadi Rp4.760 per saham. Langkah ini sekaligus menegaskan posisi BRI sebagai bank nasional yang menjadi primadona di mata investor global.
BACA JUGA:Salurkan KUR Rp114,28 Triliun kepada 2,5 juta Debitur UMKM Hingga Agustus 2025, BRI Dorong Ekonomi Kerakyatan
Baca Juga
-
BRI Sambut Kepercayaan Pemerintah, Dana Rp55 Triliun Siap Disalurkan untuk UMKM dan Program Prioritas
-
Didukung Fundamental Kokoh, BRI Jadi Incaran Investor Internasional
-
Ekonomi Kerakyatan Kian Bergeliat, BRI Telah Salurkan 65,31% dari Alokasi KUR 2025
Selain faktor rekomendasi, kebijakan strategis Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI juga menjadi katalis positif. Pemerintah menempatkan dana Rp200 triliun ke dalam Himbara untuk memperkuat likuiditas perbankan, di mana BRI menerima porsi terbesar kedua sebesar Rp55 triliun. Tambahan likuiditas ini diharapkan mempercepat ekspansi kredit, terutama ke sektor-sektor produktif.
Sementara itu, Bloomberg Intelligence mencatat bahwa BRI akan menjadi bank yang paling diuntungkan dibandingkan Himbara lainnya. Hal ini ditopang oleh perbaikan fundamental likuiditas industri perbankan yang memadai.
Konsensus Bloomberg turut memperlihatkan keyakinan investor terhadap BBRI. Dari 39 analis yang memantau, sebanyak 31 analis merekomendasikan beli dan 7 menyarankan tahan. Target harga konsensus Bloomberg berada di Rp4.602 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Hingga akhir Kuartal II 2025, total kredit yang berhasil disalurkan BRI mencapai Rp1.363,3 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi terbesar yaitu 84,4% atau sekitar Rp1.150 triliun tersalurkan ke segmen UMKM. Angka ini menegaskan posisi BRI sebagai market leader dalam pembiayaan UMKM, sekaligus memperkuat kontribusi nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan penempatan dana Pemerintah sebesar Rp55 triliun yang telah diterima merupakan bentuk kepercayaan negara kepada BRI. “Dana ini tidak hanya memperkuat likuiditas kami, tetapi juga memperbesar ruang bagi BRI untuk mempercepat ekspansi kredit, khususnya ke segmen UMKM dan program program prioritas pemerintah”, jelas Hery.
“Kami optimis penempatan ini akan menciptakan multiplier effect yang luas, mulai dari penciptaan lapangan kerja, penguatan daya beli masyarakat, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Hery.
Hery juga menegaskan bahwa BRI akan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). “Kami berkomitmen memastikan setiap rupiah dari dana ini disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan nilai tambah nyata, baik bagi nasabah, pelaku UMKM, maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Dengan dukungan kebijakan Pemerintah, kepercayaan investor global, dan fundamental kinerja yang solid, BRI optimistis dapat terus melanjutkan perannya sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mempertegas posisinya sebagai bank dengan fokus terbesar pada pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Foto PilihanHari Pelanggan Nasional 2025, Dirut BRI Hery Gunardi Tinjau Langsung Pelayanan Nasabah di Branch Office Kelapa Gading