Jakarta – Keterlambatan penerbangan jemaah haji masih menjadi masalah klasik yang terus berulang setiap tahun. Kendati pemerintah terus berkomitmen untuk memperbaiki layanan penerbangan haji.
Pada musim haji 2025, setidaknya ada dua insiden yang kembali mencoreng kelancaran pemberangkatan jemaah ke Tanah Suci. Insiden pertama yang menjadi sorotan tajam adalah keterlambatan penerbangan haji hingga 19 jam, membuat jemaah, terutama lansia terlantar dan kelelahan.
BACA JUGA:Idul Adha Hari Apa? Ini Jadwal Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU di 2025
BACA JUGA:Kemenag Sebut Kloter Gado-gado Masih Akan Terjadi Jelang Puncak Haji 2025
BACA JUGA:Hati-Hati Hoaks Haji 2025! Modus Penipuan Berkedok Program Gratis hingga Lowongan Kerja
BACA JUGA:Itjen Kemenag Kawal Ketat Layanan Haji 2025, Ini Kendala yang Ditemukan
BACA JUGA:Pendaftaran PPG Daljab Kemenag 2025 Dibuka! Simak Syarat dan Jadwal Lengkapnya
Baca Juga
-
9 Juni 2025 Cuti Bersama Idul Adha, Pekerja Swasta Juga Libur?
-
Kapan Libur Sekolah 2025? Cek Tanggalnya di Sini
-
Kemenag Dapat Teguran Keras Arab Saudi Terkait Haji Ilegal, Ini Dampaknya
Selain itu, insiden lain menimpa pesawat yang mengangkut jemaah haji dari Sumatera Utara. Pesawat tersebut harus kembali ke bandara asal setelah 40 menit mengudara.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mengkritik keras keterlambatan yang dialami jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 23). Pesawat yang ditumpangi jemaah haji asal Jawa Barat itu tidak hanya delay hingga 19 jam, tapi juga sempat mendarat di India karena kendala teknis.
Dia pun meminta pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memberikan teguran keras dan sanksi terhadap maskapai yang melanggar komitmen kerja sama dalam pelayanan penerbangan haji.