wmhg.org – JAKARTA. Emiten produsen nikel, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau dikenal sebagai Harita Nickel, mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/3), pendapatan NCKL dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 26,97 triliun pada 2024.
Angka ini meningkat 13,03% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan pada 2023 yang sebesar Rp 23,86 triliun.
Sebagian besar pendapatan NCKL pada 2024 berasal dari segmen bisnis pengolahan nikel pihak ketiga yang berkontribusi sebesar Rp 23,16 triliun.
Selain itu, NCKL juga meraih pendapatan dari segmen penambangan nikel dengan pihak berelasi senilai Rp 3,80 triliun.
Laba dan Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan NCKL mengalami kenaikan 18,87% YoY menjadi Rp 18,52 triliun pada 2024, dibandingkan Rp 15,58 triliun pada tahun sebelumnya.
Kendati demikian, perusahaan masih mampu membukukan kenaikan laba bruto sebesar 2,05% YoY menjadi Rp 8,45 triliun dari sebelumnya Rp 8,28 triliun.
Selain itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 6,38 triliun pada akhir 2024.
Capaian ini meningkat 13,52% YoY dibandingkan laba bersih perusahaan pada 2023 yang sebesar Rp 5,82 triliun.
Aset dan Struktur Keuangan
Hingga akhir 2024, total aset NCKL tercatat sebesar Rp 52,25 triliun atau naik 15,37% YoY dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45,29 triliun.
Dari total aset tersebut, NCKL memiliki liabilitas sebesar Rp 15,80 triliun dan ekuitas sebesar Rp 36,45 triliun.
Dengan pertumbuhan positif ini, NCKL terus menunjukkan kinerja solid di industri nikel, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia.
NCKL Chart by TradingView
