wmhg.org – JAKARTA. Emiten energi, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan anggaran maksimal Rp 4 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis Selasa (8/4), jumlah saham yang akan dibeli kembali ADRO tidak akan melebih 10% dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perusahaan.
Buyback saham akan dilakukan melalui BEI secara bertahap dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT).
Jika tidak ada aral melintang, ADRO menggelar RUPST pada 15 Mei 2025. Jika mendapatkan restu dari pemegang saham, periode buyback akan dimulai pada 16 Mei 2025 hingga 12 bulan mendatang.
Sekretaris Perusahaan Alamtri Resources Mahardika Putranto menjelaskan, permintaan restu ini akan menambah fleksibilitas ADRO untuk melakukan buyback pada setiap saat berdasarkan kondisi pasar.
Buyback saham diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham ADRO sehingga harga saham diharapkan dapat mencerminkan nilai fundamental perusahaan, tulisnya dalam keterbukaan informasi.
Manajemen ADRO berharap dengan dilaksanakannya buyback saham dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan investor.
Sebelumnya, ADRO telah memperoleh restu dari pemegang saham pada 15 Mei 2024 untuk melakukan buyback saham untuk periode 12 bulan sejak tanggal 16 Mei 2024.
Buyback yang telah efektif itu telah tercatat pada Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 31 Maret 2025 sebanyak 926,78 juta saham atau 3,01% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dalam ADRO.
ADRO Chart by TradingView
Tata waktu pelaksanaan buyback ADRO yang akan dilakukan ini tidak akan beririsan dengan tata waktu pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Perseroan 2024, jelas Mahardika.
Pada Selasa (8/4), saham ADRO ditutup melemah 10,84% atau turun 200 poin ke level Rp 1.645 per saham. Alhasil, dalam tiga bulan terakhir, saham ADRO sudah anjlok 31,46%.
