wmhg.org – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0,47% ke level 5.967,99 pada Rabu (9/4). Pergerakan IHSG pun masih akan mendapat sentimen dari eksternal khususnya perkembangan perang dagang global.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila mengatakan, investor saat ini masih bersikap hati-hati sambil memantau perkembangan negosiasi dagang dan data ekonomi terbaru dari dua negara utama antara Amerika Serikat dan China.
Sentimen utama masih didorong oleh kebijakan tarif Trump dan arah negosiasi lanjutan. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati data inflasi dari AS dan China yang akan dirilis dalam waktu dekat, ujar Indy pada Kontan, Rabu (9/4).
Selain faktor global, investor juga mencermati perkembangan kebijakan dalam negeri, termasuk implementasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan tren inflasi Indonesia.
Di tengah ketidakpastian tersebut, sektor consumer goods dinilai relatif lebih defensif. Indy menyarankan agar investor mempertimbangkan saham-saham yang memiliki fundamental kuat di sektor ini.
Saham seperti INDF dengan target harga Rp 7.850 dan AMRT dengan target Rp 2.000 bisa dipertimbangkan karena cenderung stabil di tengah gejolak global, tambahnya.
Sementara itu, Senior Marketing Technical Analyst Mirae Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai sentimen utamanya berasal dari sentimen eksternal seperti kebijakan tarif Trump dan sikap The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter.
“IHSG kita sempat rebound, tapi memang rebound-nya hanya temporary ya di sesi pertama. Namun, untung tidak mengalami pelemahan yang cukup dalam,” ujar Nafan.
Untuk hari ini (10/4), Indy memprediksi IHSG masih bergerak menguji resistance dalam rentang level 5.800 – 6.089. Sementara Nafan memprediksi pergerakan dengan pola bearish consolidation di rentang level 5.900 – 6.200.
