wmhg.org – JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan laporan keuangan tahun 2024. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa logistik dan rantai pasok untuk BBM dan bahan kimia dasar ini membukukan pendapatan senilai Rp 38,73 triliun pada 2024, atau turun 7,98% year on year (YoY).
Mayoritas pendapatan AKRA berasal dari segmen bisnis perdagangan dan distribusi yakni sebesar Rp 35,53 triliun pada 2024.
Manajemen AKRA menyebut, penurunan kinerja pendapatan perusahaan dipicu oleh normalisasi harga jual rata-rata, gangguan terkait cuaca di sektor pertambangan, dan kondisi ekonomi makro.
Namun demikian, volume penjualan minyak bumi dan kimia tetap stabil sehingga menunjukkan ketahanan perusahaan.
AKRA juga mencatatkan pendapatan dari segmen kawasan industri senilai Rp 1,38 triliun pada tahun lalu. Hal ini didukung oleh penjualan lahan seluas 38 hektare (ha), sehingga mencerminkan kepercayaan investor yang tinggi meskipun ada tantangan ekonomi eksternal.
Pendapatan utilitas AKRA juga meningkat 296% YoY menjadi Rp 318 miliar yang didorong oleh peningkatan operasi para tenant. Adapun pendapatan pelabuhan (metode ekuitas) perusahaan tumbuh 34,5% yoy menjadi Rp 46,5 miliar yang didukung oleh tingkat aktivitas yang lebih tinggi.
Hingga akhir 2024, AKRA meraup laba bersih sebesar Rp 2,23 triliun atau turun 19,78% YoY dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Namun, khusus di kuartal IV-2024, AKRA meraih laba bersih senilai Rp 756 miliar atau naik 62% quarter on quarter (qoq) dibandingkan kuartal sebelumnya.
Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menyampaikan, kemampuan AKRA untuk menghasilkan pertumbuhan laba yang kuat pada kuartal IV-2024 di tengah tantangan pasar menunjukkan ketangguhan model bisnis perusahaan.
Segmen inti AKRA diklaim telah berkinerja baik dengan volume perdagangan yang stabil dan bisnis kawasan industri perusahaan yang terus memperoleh kepercayaan dari investor.
Posisi keuangan kami yang solid dan arus kas yang kuat memposisikan kami dengan baik untuk pertumbuhan berkelanjutan pada tahun 2025, ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (19/3).
AKRA telah menetapkan proyeksi pertumbuhan yang positif untuk tahun 2025, dengan ekspektasi laba bersih mencapai Rp 2,4 triliun sampai Rp 2,6 triliun.
Angka ini didorong oleh didorong oleh potensi peningkatan laba bruto sebesar 5%-7% dari segmen perdagangan dan distribusi yang diuntungkan oleh aktivitas sektor pertambangan yang lebih tinggi dan stabilisasi harga.
AKRA Chart by TradingView
AKRA juga menargetkan penjualan lahan seluas 100 hektar di JIIPE pada 2025 yang mencerminkan ketertarikan dari investor domestik dan internasional. Perusahaan ini membidik pendapatan utilitas yang lebih tinggi yang memanfaatkan perluasan penyewa di JIIPE yang terus berlanjut dengan peningkatan konsumsi listrik, air, dan layanan pengelolaan limbah.
AKRA pun bakal melakukan perluasan di segmen bahan bakar ritel dengan pembukaan SPBU tambahan untuk memperkuat jaringan distribusi bahan bakarnya.
Tak ketinggalan, strategi efisiensi modal kerja yang berkelanjutan juga terus diterapkan AKRA dengan mempertahankan siklus konversi kas hanya 2 hari, sehingga memastikan kekuatan likuiditas yang berkelanjutan.
