VinFast Memulai Pengiriman Mobil Listrik VF 5 Kepada Konsumen di Indonesia

wmhg.org – JAKARTA. VinFast Auto Indonesia memulai pengiriman mobil listrik VF 5 untuk para konsumen di Tanah Air. Hal ini ditandai oleh prosesi serah terima VF 5 kepada 10 pelanggan pertama pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024.

Director of Sales & Network VinFast Auto Indonesia Davy J Tulian mengonfirmasi, nantinya VinFast akan terus melakukan serah terima mobil listrik VF 5 kepada para konsumen yang telah memesan mobil listrik tersebut. Hanya saja ia enggan menyebut secara detail realisasi penjualan VF 5.

“Kami pakai insentif bea masuk untuk impor mobil listrik ini,” kata dia ketika ditemui di acara GJAW 2024, Jumat (22/11).

VF 5 dijual di Indonesia dengan harga on the road Jakarta senilai Rp 286,45 juta (dengan pembelian baterai) dan Rp 218,25 juta (dengan skema berlangganan baterai). Untuk skema berlangganan baterai, konsumen akan dikenakan biaya sebesar Rp 990.000 per bulan.

Adapun konsumen yang memilih skema cicilan akan menikmati bunga 0%, tanpa biaya administrasi, dan tanpa biaya layanan selama satu tahun pertama.

Davy melanjutkan, VinFast juga memiliki program jaminan nilai jual kembali yang menarik bagi konsumen mobil listrik. Dalam hal ini, unit mobil yang telah digunakan selama 6 bulan akan dihargai hingga 90% dari harga awal, setelah satu tahun sebesar 86%, setelah dua tahun sebesar 78%, dan setelah tiga tahun sebesar 70%.

Selain VF 5, VinFast juga telah memperkenalkan VF e34 ke Indonesia yang mana pengiriman mobilnya telah dilakukan sejak ajang GIIAS 2024 beberapa bulan lalu.

Tidak berhenti di situ, VinFast juga punya rencana untuk kembali meluncurkan model mobil listrik baru di Indonesia pada kuartal I-2025. “Untuk model selanjutnya yang akan dirilis adalah VF 3,” tutur Davy.

VF 3 merupakan SUV listrik yang cocok untuk mobilitas sehari-hari masyarakat di daerah perkotaan.

VinFast juga tetap menjalankan komitmennya untuk membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat. Dalam catatan Kontan, pabrik ini bernilai investasi awal US$ 200 juta dan memiliki kapasitas 50.000 unit. Pabrik tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal IV-2025 mendatang.

“Sejauh ini, (pembangunan) pabrik kami masih berjalan,” tandas dia.