• Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Peta Situs
Sabtu, Mei 31, 2025
  • Login
Berita Keuangan Indonesia
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi Hampir Tuntas Dibahas, Jadinya Seperti Apa?

    Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi Hampir Tuntas Dibahas, Jadinya Seperti Apa?

    ArcelorMittal Nippon Steel Indonesia Perluas Ekspor Baja, Bidik Amerika hingga Eropa

    ArcelorMittal Nippon Steel Indonesia Perluas Ekspor Baja, Bidik Amerika hingga Eropa

    Bali Blackout Berimbas ke Bandara Ngurah Rai, Sejumlah Penerbangan Tertunda

    Bali Blackout Berimbas ke Bandara Ngurah Rai, Sejumlah Penerbangan Tertunda

    Kereta Cepat Indonesia China Catat Lonjakan Penumpang Whoosh di Libur Hari Buruh 2025

    Kereta Cepat Indonesia China Catat Lonjakan Penumpang Whoosh di Libur Hari Buruh 2025

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi Hampir Tuntas Dibahas, Jadinya Seperti Apa?

    Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi Hampir Tuntas Dibahas, Jadinya Seperti Apa?

    ArcelorMittal Nippon Steel Indonesia Perluas Ekspor Baja, Bidik Amerika hingga Eropa

    ArcelorMittal Nippon Steel Indonesia Perluas Ekspor Baja, Bidik Amerika hingga Eropa

    Bali Blackout Berimbas ke Bandara Ngurah Rai, Sejumlah Penerbangan Tertunda

    Bali Blackout Berimbas ke Bandara Ngurah Rai, Sejumlah Penerbangan Tertunda

    Kereta Cepat Indonesia China Catat Lonjakan Penumpang Whoosh di Libur Hari Buruh 2025

    Kereta Cepat Indonesia China Catat Lonjakan Penumpang Whoosh di Libur Hari Buruh 2025

No Result
View All Result
Berita Keuangan Indonesia
No Result
View All Result

HOME » EKONOMI » Industri Baja Masih Merana, Ini Strategi Krakatau Steel (KRAS) Jaga Kinerja di 2025

Industri Baja Masih Merana, Ini Strategi Krakatau Steel (KRAS) Jaga Kinerja di 2025

Indonesia Financial News by Indonesia Financial News
2025-02-13
0

Industri Baja Masih Merana, Ini Strategi Krakatau Steel (KRAS) Jaga Kinerja di 2025

wmhg.org – JAKARTA.  PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memasang sejumlah strategi untuk menjaga kinerja perseroan di tengah volatilitas industri baja global.

Asal tahu saja, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium dari semua negara ke AS pada Senin (10/2). 

Tarif impor itu mulai berlaku pada 4 Maret 2025 dan dilakukan tanpa pengecualian atau pembebasan.

Harga baja global pun terpantau mengkhawatirkan. Melansir Trading Economics, harga baja saat ini ada di level CNY 3.241 per ton. Angka itu turun 2,08% sejak awal tahun alias year to date (YTD) dan terkoreksi 16,71% dalam setahun terakhir.

Sementara, harga baja HRC saat ini ada di level US$ 765,95 per ton. Angka itu turun 3,78% dalam setahun terakhir, namun naik 8,03% YTD.

Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar melihat, kebijakan AS tersebut mencerminkan sikap negara tersebut yang memandang industri baja domestik mereka berperan penting sebagai ketahanan nasional, sehingga harus melakukan proteksi menyeluruh.

Selain kenaikan tarif tersebut, pemerintah AS juga telah menerapkan berbagai kebijakan untuk melindungi industri bajanya dari produk baja impor. Misalnya, kebijakan trade remedies.

Kebijakan proteksi yang diterapkan oleh pemerintah AS menunjukkan pentingnya peran industri baja sebagai sektor strategis. Alhasil, Indonesia perlu kebijakan tandingan yang mendukung daya saing industri baja nasional agar tetap berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa AS telah menerapkan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk baja Indonesia seperti HR Coil & Plate sejak tahun 2000, yang mana besaran tarifnya hingga 52%,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (12/2).

Meskipun begitu, Akbar menegaskan, dampak tarif baru yang akan diterapkan pemerintahan Trump tersebut tidak memberikan dampak langsung ke kinerja perseroan. Sebab, KRAS tidak melakukan penjualan ekspor ke Amerika Serikat.

Namun tarif baru impor baja AS tersebut akan berdampak ke industri baja nasional. Sebab, negara lain yang tadinya mengekspor produk bajanya ke AS akan mengalihkan tujuan ekspornya ke negara potensial, seperti Indonesia.

“Jika pemerintah Indonesia tidak memberikan proteksi, maka produk impor akan leluasa masuk ke Indonesia dan menggerus pangsa pasar produsen baja nasional,” ungkapnya.

  KRAS Chart by TradingView

Terkait fluktuasi harga baja global, faktornya memang beragam. Mulai dari adanya konflik geopolitik, kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu, serta suku bunga yang meningkat.

Namun, KRAS optimistis bahwa lewat upaya perbaikan yang dilakukan perseroan, pertumbuhan permintaan domestik, serta dukungan pemerintah, pertumbuhan dan target yang dicanangkan perseroan di tahun ini akan tercapai.

Di tahun 2025, KRAS menargetkan total penjualan baja konsolidasi dapat mencapai 1,7 juta ton, atau meningkat 135% secara tahunan (year on year/yoy) dari tahun 2024.

Menurut Akbar, target penjualan itu berasal dari HRC sebanyak 955.500 ton, CRC 512.000 ton, Pipa dan Long product 252.300 ton.

“Target itu dipasang seiring dengan kembali beroperasinya pabrik Hot Strip Mill (HSM) I serta peningkatan kinerja di berbagai fasilitas produksi KS Grup,” katanya.

Optimisme tersebut juga diperkuat dengan adanya kerja sama (long term supply agreement) antara KRAS dengan 23 perusahaan distributor, pabrikan, hingga coil centre, untuk suplai produk selama kurun waktu dua tahun ke depan.

Sinergi tersebut telah memunculkan berbagai peluang baru, termasuk melakukan ekspor ke berbagai negara di tahun lalu. Misalnya, KRAS bekerja sama dengan industri hilir telah mampu mengekspor produk baja lapis ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico pada tahun 2024 dan diharapkan dapat ditingkatkan untuk tahun 2025.

“Selain itu, strategi efisiensi secara konsisten juga terus dijalankan untuk menjaga kinerja positif di tahun 2025,” paparnya.

Akbar mengatakan, setidaknya ada lima strategi utama KRAS di tahun 2025 sebagai upaya memperkuat daya saing dalam menghadapi tantangan di industri baja.

Pertama, menurunkan variable cost dan fixed cost serta mengendalikan beban operasional, sehingga bisa menghasilkan produk dengan harga bersaing;

Kedua, melakukan pemanfaatan teknologi dan consumer apps untuk optimalisasi proses bisnis secara berkelanjutan.

Ketiga, melakukan sinergi di dalam Krakatau Steel Grup untuk memperkuat rantai pasok, serta meningkatkan nilai tambah dan efisiensi di dalam Grup.

Keempat, menjalin kerja sama dengan beberapa mitra strategis untuk memperkuat sektor hulu dan hilir Perseroan, baik di segmen ?at product maupun long product.

Kelima, bersama Asosiasi Industri Besi dan Baja Nasional, mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan implementasi kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada industri baja nasional.

Misalnya, implementasi neraca komoditas besi dan baja untuk pengendalian impor, peningkatan instrumen trade remedies seperti Anti Dumping untuk melindungi industri baja nasional dari unfair trade practices, serta peningkatan efektivitas program P3DN.

“Lalu, perluasan penerapan dan meningkatkan pengawasan terhadap implementasi SNI Wajib, keberlanjutan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), serta moratorium izin investasi untuk produk baja yang secara kapasitas sudah cukup untuk memenuhi permintaan nasional,” ujarnya.

Indonesia Financial News

Indonesia Financial News

Next Post
Viral Karyawan BUMN Hina Honorer yang Pakai BPJS, Publik Serukan Pemecatan

Viral Karyawan BUMN Hina Honorer yang Pakai BPJS, Publik Serukan Pemecatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • POPULER
  • TOPIK POPULER
  • TERBARU
40 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Sudah Terbentuk, Kapan Target 80 Ribu Tercapai?

40 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Sudah Terbentuk, Kapan Target 80 Ribu Tercapai?

2025-05-24
Bukan Cuma Premanisme, Ternyata Hal Ini Hambatan Terberat bagi Investor

Bukan Cuma Premanisme, Ternyata Hal Ini Hambatan Terberat bagi Investor

2025-05-27
Menakar Insentif Untuk Mobil Listrik Pabrikan Dalam Negeri, Seberapa Efektif Kurangi Polusi Udara?

Menakar Insentif Untuk Mobil Listrik Pabrikan Dalam Negeri, Seberapa Efektif Kurangi Polusi Udara?

2025-05-28
Mayoritas Perusahaan Swasta Belum Bisa Akses Pembiayaan Iklim Buat Transisi Energi

Mayoritas Perusahaan Swasta Belum Bisa Akses Pembiayaan Iklim Buat Transisi Energi

2025-05-28
Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

RI dan Prancis Tandatangani 27 MoU Senilai USD 11 Miliar, Babak Baru Kerja Sama Ekonomi

RI dan Prancis Tandatangani 27 MoU Senilai USD 11 Miliar, Babak Baru Kerja Sama Ekonomi

2025-05-30
Airlangga: Prabowo Ingin Kerja Sama RI-Prancis Jangkau Pendidikan dan Energi Terbarukan

Airlangga: Prabowo Ingin Kerja Sama RI-Prancis Jangkau Pendidikan dan Energi Terbarukan

2025-05-30
Jurus Musim Mas Genjot Produksi Minyak Berkelanjutan di Indonesia

Jurus Musim Mas Genjot Produksi Minyak Berkelanjutan di Indonesia

2025-05-30
Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Prancis, Bahas Danantara hingga IEU CEPA

Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Prancis, Bahas Danantara hingga IEU CEPA

2025-05-30

TERPOPULER

  • EKONOMI
  • CRYPTO
RI dan Prancis Tandatangani 27 MoU Senilai USD 11 Miliar, Babak Baru Kerja Sama Ekonomi

RI dan Prancis Tandatangani 27 MoU Senilai USD 11 Miliar, Babak Baru Kerja Sama Ekonomi

2025-05-30
0
Airlangga: Prabowo Ingin Kerja Sama RI-Prancis Jangkau Pendidikan dan Energi Terbarukan

Airlangga: Prabowo Ingin Kerja Sama RI-Prancis Jangkau Pendidikan dan Energi Terbarukan

2025-05-30
0
Jurus Musim Mas Genjot Produksi Minyak Berkelanjutan di Indonesia

Jurus Musim Mas Genjot Produksi Minyak Berkelanjutan di Indonesia

2025-05-30
0
Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Prancis, Bahas Danantara hingga IEU CEPA

Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Prancis, Bahas Danantara hingga IEU CEPA

2025-05-30
0
Di Sela Kunjungan Presiden Macron, Sarihusada-BGN Teken Kerja Sama Peningkatan Gizi

Di Sela Kunjungan Presiden Macron, Sarihusada-BGN Teken Kerja Sama Peningkatan Gizi

2025-05-30
0
Load More
Berita Keuangan Indonesia

Kita menggunakan cookies untuk membuat website ini lebih baik. Info Selengkapnya!

WMHG INDONESIA

Lkuti Kami

Jelajahi berdasarkan Kategori

  • ANALISIS KEUANGAN
  • BISNIS
  • BLOCKCHAIN
  • CRYPTO
  • EKONOMI
  • INTERNASIONAL
  • INVESTASI
  • INVESTASI SAHAM
  • KEUANGAN
  • KEUANGAN PRIBADI
  • NASIONAL
  • News

Berita Terbaru

RI dan Prancis Tandatangani 27 MoU Senilai USD 11 Miliar, Babak Baru Kerja Sama Ekonomi

RI dan Prancis Tandatangani 27 MoU Senilai USD 11 Miliar, Babak Baru Kerja Sama Ekonomi

2025-05-30
Airlangga: Prabowo Ingin Kerja Sama RI-Prancis Jangkau Pendidikan dan Energi Terbarukan

Airlangga: Prabowo Ingin Kerja Sama RI-Prancis Jangkau Pendidikan dan Energi Terbarukan

2025-05-30

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • INVESTASI SAHAM
    • KEUANGAN PRIBADI
  • ANALISIS KEUANGAN

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.