wmhg.org – JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 berkat restrukturisasi keuangan yang efektif. Perusahaan mencatat penurunan total utang sebesar 17,5% yaitu dari Rp 84 triliun menjadi Rp69,3 triliun.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyatakan bahwa penurunan utang ini didorong oleh efek dekonsolidasi utang sekitar Rp5 triliun akibat divestasi PT Trans Jabar Tol (TJT), serta pembayaran pinjaman bank.
Ke depan, kami akan terus menekan komposisi utang agar lebih sehat, ujar Ermy dalam siaran pers, Kamis (27/3).
Baca Juga: Rugi Waskita Karya (WSKT) Turun 31,32% Jadi Rp 2,58 Triliun di Tahun 2024
Selain penurunan utang, kontribusi Waskita ke negara meningkat signifikan hingga 116,05%, dengan realisasi pembayaran pajak mencapai Rp2,9 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp1,4 triliun. Kinerja operasional yang membaik juga berkontribusi pada peningkatan EBITDA hingga 243,5% menjadi Rp0,9 triliun, didukung oleh efisiensi beban usaha dan pendapatan dari divestasi saham di PT TJT.
Beban keuangan Waskita juga turun sebesar 1,8% menjadi Rp4,3 triliun akibat penurunan suku bunga pinjaman. Dampaknya, rugi bersih perusahaan berkurang sebesar 2,7% menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4 triliun.
Baca Juga: Fokus Restrukturisasi Utang, Waskita Karya (WSKT) Susun Roadmap 2025
Di sektor proyek, Waskita mengerjakan 68 proyek dengan total nilai Rp44,7 triliun sepanjang 2024. Proyek-proyek tersebut didominasi oleh konektivitas jalan tol (61%), sumber daya air (20%), serta konstruksi gedung dan EPC. Beberapa proyek utama yang diresmikan termasuk Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2, Cimanggis-Cibitung, serta proyek Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Waskita Karya optimistis bahwa restrukturisasi yang telah dilakukan akan semakin memperkuat fundamental keuangan dan mendukung peran perusahaan dalam pembangunan infrastruktur nasional.
