Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan angkat bicara soal video dirinya yang ramai diperbincangkan di media sosial saat memanggul karung beras ketika meninjau korban banjir Sumatera.
Ia menegaskan, aksi tersebut bukan dibuat-buat, melainkan refleksi dari kebiasaan hidup yang sudah ia jalani sejak kecil.
BACA JUGA:Menko Zulkifli Hasan Akui Dukung Prabowo 3 Kali, Ini Alasannya
BACA JUGA:Zulhas: Swasembada Pangan Kunci Kedaulatan, Sepertiga Masalah Indonesia Bisa Teratasi
BACA JUGA:Biaya Produksi Mahal, Penyebab Indonesia Sering Impor Pangan
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Kalah Cepat dari Malaysia-Thailand, Indonesia Harus Berani Ngebut
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menuturkan bahwa nilai berbagi telah ditanamkan kuat oleh ibunya sejak dini. Dalam sambutannya, ia mengenang pesan mendiang sang ibu yang selalu mewajibkannya memberi bantuan kepada sesama setiap hari.
Jadi, saya diperintah Ibu saya almarhum, tiap hari itu harus memberikan bantuan, kata Zulkifli Hasan dalam acara Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi, di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Menurut Zulhas, ajaran tersebut membentuk prinsip hidupnya hingga kini. Ia meyakini bahwa ukuran kebermanfaatan seseorang bukan dilihat dari jabatannya, melainkan dari kesediaannya membantu orang lain, baik saat berada dalam kondisi lapang maupun ketika menghadapi kesulitan.
Bagi-Bagi Jadi Rutinitas Saat Kunjungan Daerah
Lebih lanjut Zulhas mengungkapkan, aktivitas berbagi bukan hal baru baginya. Ia mengaku sudah terbiasa melakukan hal itu sejak masih berusia enam tahun, jauh sebelum terjun ke dunia politik dan pemerintahan.
Kebiasaan tersebut berlanjut sampai sekarang, terutama ketika ia melakukan kunjungan kerja ke daerah. Zulhas menyebut dirinya hampir selalu membawa beras kemasan 5 kilogram untuk dibagikan kepada warga yang ditemui di lapangan.
Setiap saya ke daerah, tanya saja teman-teman saya, saya bagi-bagi beras. Biasa itu saya gotong beras, bisa 500, bisa 1000. 5 kilo, kata dia.
Selain beras, ia juga memastikan selalu membawa uang tunai di dalam tasnya, yang hampir pasti habis dibagikan setiap selesai kegiatan.
Dulu saya dihujat karena saya mau memberi uang. (Sampai viral) masuk sampai di Najwa Shiha,” ujarnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4978749/original/053713500_1729763564-20241024-Demo_Buruh-AFP_4.jpg)


:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4743847/original/047607400_1707990294-IMG-20240215-WA0013.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5380905/original/084618200_1760438138-men8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436751/original/094798400_1765184834-1000022817.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435361/original/075712700_1765026353-Kepala_Badan_Gizi_Nasional__BGN___Dadan_Hindayana.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5103675/original/009191500_1737468014-000_36UX94R.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975040/original/077790600_1648205648-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1719934/original/061287900_1506330289-20170925-Harga-Beras-di-Pasar-Induk-Cipinang-Juga-Sudah-Ikuti-Aturan-Mendag-Angga-7.jpg)