Jakarta – Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell telah membuka peluang untuk memangkas suku bunga acuan pada September 2025. Namun, posisi itu dapat menjadi rumit jika tekanan inflasi terus meningkat.
Mengutip Kitco, ditulis Minggu, (24/8/2025), harga emas meski dapat bergerak positif, analis mencatat setiap kebijakan moneter the Federal Reserve dapat membatasi potensi kenaikan logam mulia. Pekan ini, harga emas ditutup naik 1% ke posisi USD 3.371,23 per ounce.
Sebagian besar kenaikan emas terjadi pada Jumat pekan ini, setelah pidato Powell yang sangat dinantikan di simposium bank sentral tahunan the Federal Reserve. Powell menyoroti meningkatnya risiko ekonomi dari kenaikan inflasi dan perlambatan aktivitas, tetapi mencatat masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga.
Dengan kebijakan yang berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan keseimbangan risiko yang bergeser mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami,” ujarnya.
Para ekonom mencatat komentar ketua the Fed Powell jelas mendukung pelonggaran moneter pada September, tetapi itu tidak berarti bank sentral akan siap untuk memangkas suku bunga secara agresif hingga akhir tahun, terlepas dari ekspektasi pasar. Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan potensi dua kali pemangkasan suku bunga lagi sebelum akhir tahun.