Jakarta Program pemberdayaan pelaku UMKM perempuan, SisBerdaya dan DisBerdaya telah memberikan pengaruh besar bagi banyak usaha kecil untuk tumbuh dan naik kelas. Salah satu pelaku UMKM yang merasakan dampak program ini adalah Tries Yuliany Fransiska, pemilik brand Tries Hands dan Pemenang SisBerdaya 2024 Area 3 (Jabodetabek).
Bagi Tries, program SisBerdaya yang digelar oleh DANA dan Ant International bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pembelajaran yang membuka wawasan baru dalam mengelola bisnis yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Mengikuti SisBerdaya 2024 adalah salah satu momen besar dalam perjalanan usaha Tries Hands. Sejak awal, motivasi saya mengikuti program ini adalah keinginan untuk mengelola usaha secara profesional. Meskipun saya masih termasuk pelaku usaha ultra mikro, saya tidak ingin menunggu besar dulu baru memperbaiki manajemen, kata Tries saat Konferensi Pers Peluncuran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Berkat program pelatihan SisBerdaya, Tries mendapatkan banyak pelajaran berharga. Mulai dari wawasan tentang harga pokok produksi, bahan baku, tenaga kerja, biaya operasional, pitching deck hingga teknologi, terutama pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis.
Awalnya, saya merasa teknologi (AI) ini rumit, apalagi kami para ibu rumah tangga. Tapi kita tidak bisa menghindari penggunaan teknologi, apalagi generasi sekarang bergantung pada gadget. Jadi kita pun harus belajar. Kemarin juga kita baru di-upgrade lagi tentang AI, senang sekali ternyata ada aplikasi-aplikasi yang bisa kita pakai, bebernya.Â
Sebagai pelaku usaha konveksi rumahan, Tries awalnya masih mengandalkan cara-cara manual. Namun berkat pelatihan dan hadiah modal dari SisBerdaya, ia bisa investasi pada teknologi. Membeli mesin jahit dan alat potong kain yang mampu meningkatkan produksi.
Tadinya saya manual pakai gunting, dengan adanya bantuan-bantuan teknologi yang saya gunakan itu jadi mempercepat proses produksi.Tadinya kapasitas cuma maksimal 100 pcs, karena memang manual. Ketika sudah dibantu dengan teknologi (mesin) itu bisa sampai 150, bahkan 200 pcs. Jadi efeknya omset naik, ungkapnya.
Oleh karena itu, dirinya merekomendasikan para pelaku UMKM perempuan dan perempuan penyandang disabilitas untuk mengikuti program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025.