Jakarta – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk secara sementara mengenakan tarif impor pada sebagian besar negara mitra dagang sebesar 15%. Kabar itu datang dari laporan kantor berita Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (29/5/2025).
Mengutip US News, Jumat (30/5/2025) sejumlah sumber menyebutkan bahwa kebijakan tarif baru yang direncanakan Trump akan berjalan selama 150 hari.
Sejauh ini, pemerintahan Trump belum membuat keputusan akhir dan menunggu untuk memberlakukan rencana apa pun setelah pengadilan banding federal memutuskan untuk mengizinakn kembali sementara tarif Trump menyusul putusan pengadilan perdagangan untuk segera memblokirnya.
Diwartakan sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengungkapkan bahwa pembicaraan dagang AS-Tiongkok “agak macet, sehingga mengharuskan para pemimpin kedua negara untuk berdiskusi secara langsung.
Saya yakin bahwa kami akan mengadakan lebih banyak pembicaraan dengan mereka dalam beberapa minggu ke depan, kata Bessent, dikutip dari CNBC International.
Bessent pun membuka kemungkinan panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping terkait tarif impor.
Saya pikir mengingat besarnya pembicaraan dan kompleksitasnya, ini akan mengharuskan kedua pemimpin untuk mempertimbangkan satu sama lain, kata Bessent dalam sebuah wawancara dengan Fox News.