Jakarta – Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu, 30 Juli 2025. The Fed mempertahankan suku bunga untuk pertemuam kelima berturut-turut karena dua gubernur the Fed berbeda pendapatan.
Hal ini juga menunjukkan perpecahan di dalam bank sentral mengenai potensi dampak tarif Presiden AS Donald Trump. Demikian seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (31/7/2025).
Para pembuat kebijakan bank sentral memilih mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,5%. Gubernur Fed Christopher Waller dan Michelle Bowman tidak setuju dengan keputusan tersebut dan lebih memilih untuk memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase, pertama kalinya dua gubernur berbeda pendapat mengenai keputusan kebijakan moneter dalam lebih dari tiga dekade.
Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers tidak memberikan petunjuk apa pun pemangkasan suku bunga dapat dilakukan pada pertemuan berikutnya pada 16-17 September. The Fed menekankan akan menilai banyak data dalam beberapa bulan mendatang.
Kami belum membuat keputusan apa pun tentang bulan September” tutur dia.
Mengenai dua gubernur Fed yang tidak setuju, Powell berkata, Yang Anda inginkan dari semua orang adalah penjelasan yang jelas tentang apa yang Anda pikirkan, dan kita telah mencapainya hari ini. Pertemuan ini cukup baik.
Suku bunga acuan the Fed yang tetap sekali lagi menentang seruan Presiden Trump dan pejabat Gedung Putih lainnya untuk segera memangkas suku bunga. Trump telah berulang kali meminta suku bunga diturunkan tiga poin persentase, dengan alasan hal itu akan menghemat biaya bunga utang AS sekaligus membuat pinjaman lebih murah bagi pembeli rumah.
Trump mengulangi seruan itu beberapa jam sebelum keputusan terbaru Fed untuk menahan suku bunga, dengan mengatakan dalam sebuah unggahan di Truth Social bahwa \’Terlambat,\’ SEKARANG HARUS MENURUNKAN SUKU BUNGA, menggunakan nama panggilannya untuk Powell. Tidak ada inflasi! Biarkan orang membeli, dan membiayai kembali, rumah mereka!