Jakarta – Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Direktur NEXT Indonesia, Herry Gunawan, menilai target Presiden Prabowo Subianto agar BUMN dapat menyumbang USD 50 miliar untuk mencegah defisit APBN merupakan hal yang memungkinkan.
Namun, ia menekankan perlunya strategi pengelolaan aset yang tepat, seperti yang dilakukan Singapura melalui Temasek, GIC, dan Monetary Authority of Singapore.
Tentu saja sangat memungkinkan, dan itu jadi tantangan bagi Danantara. Sebagai gambaran, Temasek menyumbang sekitar 20% untuk belanja pemerintah Singapura, kata Herry kepada www.wmhg.org, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, sumber kontribusi tersebut di Singapura dicatat dalam akun Net Investment Returns Contribution (NIRC) yang diumumkan setiap tahun oleh pemerintah. Ia menilai, pengelola investasi seperti Danantara perlu memikirkan kontribusi serupa untuk anggaran negara, bahkan menjadi kantong pemerintah di luar APBN.