Jakarta Sebagai bagian dari komitmen mewujudkan pertanian modern dan berkelanjutan, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi terus mendorong pemanfaatan precision farming atau pertanian presisi berbasis data dan teknologi.
BACA JUGA:Kios Pupuk Langgar Aturan Harga Eceran Tertinggi, Siap-Siap Izin Dicabut
BACA JUGA:Rahasia Pupuk Kaltim Raih Peringkat Tertinggi Bidang Keselamatan Kerja
BACA JUGA:Harga Pupuk Turun, Target Swasembada Pangan di 2025 Bisa Tercapai?
Sistem ini memanfaatkan sensor, drone, serta data real-time untuk mengatur pemupukan dan irigasi secara akurat sesuai kebutuhan tanaman.
“Tantangan di bidang pangan nasional semakin besar, sektor pertanian juga menghadapi perubahan iklim dan perubahan kondisi lahan. Kondisi ini menuntut adanya inovasi dan kolaborasi dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. Di sisi lain, kehadiran teknologi dapat mengubah wajah sektor pertanian,” ujar Rahmad, Rabu (5/11/2025).
Berbagai studi menunjukkan metode pertanian presisi mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk hingga 30 persen dan air hingga 37 persen, serta meningkatkan hasil panen lebih dari 30 persen. Program Agrosolution dan teknologi PreciX yang dikembangkan oleh Pupuk Indonesia telah membuktikan penerapan sistem ini di berbagai lokasi.
Sepanjang 2024, Pupuk Indonesia melakukan riset di 46 titik demplot yang tersebar di 12 provinsi, dengan total lahan 8.265 hektar, mencatat peningkatan produktivitas hingga sekitar 13,5 persen.
Salah satunya dalam kegiatan Panen Riset PreciX-Agrosolution di Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, penerapan pertanian presisi di lahan seluas 11,68 hektar berhasil meningkatkan hasil panen menjadi 5,6 ton per hektar, naik hampir 10 persen dari metode konvensional.
Pada akhirnya, teknologi dan inovasi mampu menjadi langkah nyata menuju pertanian modern yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan sehingga membawa harapan baru bagi masa depan pangan Indonesia.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4889391/original/098025900_1720698102-yy78899s3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4970670/original/014056700_1729065899-pellets-surface.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2833304/original/055774200_1561020095-20190619-BI-Tahan-Suku-Bunga-Acuan-6-Persen6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394920/original/049046100_1761644185-IMG-20251028-WA0041.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5390085/original/066210000_1761223435-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa-1.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5387410/original/089654800_1761040477-pan4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402538/original/003665800_1762250628-IMG-20251104-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2959704/original/057857100_1573025191-Pekerja_Pabrik_Tekstil_2.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5168919/original/084021000_1742468816-673_x_373_rev__5_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2755423/original/034848800_1552987923-20190319-IPC-Menuju-Trade-Facilitator-Johan2.jpg)